Ini Lima Daerah di Jabar Penyumbang Pekerja Migran Terbanyak, Polda Ungkap Banyak PMI Ilegal
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan PMI ilegal ini direkrut secara perseorangan dan perusahaan yang tak resmi.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ada sebanyak 1.045.517 orang pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI yang bekerja di luar negeri.
Sekitar 56 persen dari jumlah itu PMI ilegal.
Jawa Barat masuk dalam 10 besar penyalur PMI terbanyak.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan PMI ilegal ini direkrut secara perseorangan dan perusahaan yang tak resmi.
Hal itu diketahui setelah ada korban yang kembali dari luar negeri dan baru membuat laporan ketika di Indonesia.
"Satgas tindak pidana perdagangan orang telah dibentuk sesuai perintah Presiden dan Kapolri," katanya, Minggu (11/6/2023).
"Ada 37 kasus TPPO yang berhasil diungkap pascaterbentuknya satgas. Dari 37 kasus ini ada 82 korban dan 59 tersangka."
Mayoritas kasus yang terungkap, lanjutnya, bersumber dari korban yang mengaku menggunakan jasa perusahaan yang tak terdaftar.
Ada tiga laporan yang menggunakan perusahaan tak terdaftar sebagai penyedia tenaga kerja, dan sisanya perseorangan.
"Ada lima daerah yang menjadi penyalur pekerja migran terbanyak ke luar negeri yang tentu jadi perhatian tim satgas TPPO, yakni Cianjur, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan Bogor."
"Lima besar wilayah ini cukup rawan dan banyak disalurkan ke Timur Tengah," ujarnya.
Polda Jabar, kata Ibrahim, telah mengungkap kasus perdagangan orang ini sebelum satgas dibentuk.
Berdasarkan catatan, katanya, setiap tahunnya sejak 2020 telah berhasil terungkap sebanyak 26 kasus.
"Lalu, di 2021 ada 24 kasus, dan 2022 ada 31 kasus, sedangkan di tahun ini ada 37 kasus terungkap."
"Saat ini tengah berjalan dan mengungkap jaringan lain yang berkaitan TPPO," ucapnya. (*)
| Pengguna QRIS di Jawa Barat Terus Meningkat, Sudah Jadi Lifestyle: Tinggal Pindai, Beres! |
|
|---|
| Taufik Nurrohim Sebut Pesantren Maju dan Adaptif terhadap Zaman |
|
|---|
| Anggota DPRD Jabar Taufik Nurrohim: Pesantren Bentuk Generasi Berakhlak dan Cinta Tanah Air |
|
|---|
| Taufik Nurrohim Ceritakan Sejarah Dibalik Lahirnya Hari Santri 22 Oktober |
|
|---|
| Sri Dewi Anggraini : Siap Dukung Hak Guru Madrasah Di Kabupaten Bandung Barat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.