PPDB 2023

PPDB di SMA Negeri 1 Pangandaran, Kepsek Prediksi Pendaftar Akan Membeludak

Kepala (Kepsek) SMA Negeri 1 Pangandaran Drs. H. Sukirman, ST.,M.Si., memprediksi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.

Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
istimewa dari Sukirman Kepsek SMA Negeri 1 Pangandaran
Pamflet informasi persyaratan dan pelaksanaan PPDB SMA yang diinformasikan Disdik Provinsi Jabar. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kepala (Kepsek) SMA Negeri 1 Pangandaran Drs. H. Sukirman, ST.,M.Si., memprediksi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 ini di sekolahnya akan membludak.

Bukan hanya di SMA Negeri 1 Pangandaran, PPDB sekolah lain seperti SMA di Parigi dan SMA di Mangunjaya pun akan membludak.

"Itu, terutama. Karena, banyak di Pangandaran yang diterima di perguruan tinggi negeri. Orang kan, acuannya itu," ujar Sukirman dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (1/6/2023) pagi.

Baca juga: SMA Negeri 1 Pangandaran Ikuti Sosialisasi Persiapan PPDB 2023, Kepsek: Kalau Menyimpang Bahaya

Di mana, ketika banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri maka banyak orang yang mengejar pendidikan SMA Negeri.

Menanggapi banyak tidaknya calon murid dari luar Pangandaran yang mendaftar ke SMA Negeri 1 Pangandaran, menurutnya zonasi di SMA Negeri 1 Pangandaran ada dua kategori.

Ada zonasi pokok yaitu, wilayah Kecamatan Sidamulih dan Kecamatan Pangandaran. Terus ada zonasi irisan yakni wilayah Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Padaherang, dan Kecamatan Parigi.

"Jadi, orang-orang dari Parigi juga bisa daftar tapi melalui jalur prestasi yang dari luar. Sehingga, orang-orang itu tidak ada yang protes karena ada jalur akomodasinya yang sudah disiapkan," katanya.

Sementara untuk menggaet pendaftar, pihaknya tentu tidak mengadakan reward seperti halnya SMK swasta di Pangandaran.

"Di SMA kita mah enggak ada, orang yang daftarnya pasti berjubel-jubel. Enggak promosi saja, pendaftar sudah lebih," ucap Sukirman.

Menurutnya, yang mengadakan reward itu kebanyakan sekolah swasta yang mungkin ingin berlomba-lomba untuk mendapatkan calon murid.

"Sehingga, ada istilah reward. Tapi, tujuan jelasnya saya enggak tahu persis karena saya enggak pernah di sekolah swasta," ujarnya.

Kemudian, seperti curi start pendaftaran PPDB, itu biarkan sekolah swasta dulu yang mulai duluan.

"Sekolah Negeri terakhir, enggak apa-apa. Karena, orang yang ingin ke sekolah Negeri mah pasti tetap saja ingin ke Negeri, tidak akan terpengaruh," ucap Sukirman. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved