Wiwi Widiawati, Mantan TKI yang Kembali Terpilih Jadi Kades di Majalengka, Pernah Jadi Kades Termuda
Kembalinya Wiwi sebagai kepala Desa Teja terpilih merupakan yang ketiga kalinya atau periode tiga sejak tahun 2011 lalu.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Majalengka, telah selesai dilaksanakan pada Sabtu (27/5/2023).
Dari gelaran Pilkades itu, muncul nama-nama baru maupun petahana yang masih dipercaya memimpin desanya.
Dari sejumlah nama petahana, salah satunya Wiwi Widiawati, calon kepala desa terpilih dari Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
Wiwi kembali dipercaya oleh masyarakat desanya usai memperoleh 1.435 suara.
Baca juga: Lengkap dengan Jumlah Suara, Ini Daftar Kepala Desa Terpilih Hasil Pilkades Serentak di Majalengka
Perempuan berusia 40 tahun itu mengalahkan lawannya yang juga suaminya sendiri, Ibrahim Muhammad Nur.
Diketahui, kembalinya Wiwi sebagai kepala Desa Teja terpilih merupakan yang ketiga kalinya atau periode tiga sejak tahun 2011 lalu.
Diwawancarai Tribun, Wiwi mengaku bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas kepercayaan masyarakat yang kembali memilih dirinya untuk memimpin desa.
Hal itu tidak akan disia-siakan oleh ibu satu anak ini.
"Alhamdulillah tentunya masyarakat kembali mempercayakan saya kembali memimpin Desa Teja untuk periode ketiga kalinya berarti."
"Tentu ini akan saya maksimalkan dengan program-program yang telah saya canangkan," ujar Wiwi, Rabu (31/5/2023).
Ada beberapa program yang akan dijalankan Wiwi untuk terus melayani masyarakat.
Beberapa di antaranya fokus pengembangan pariwisata, infrastruktur dan mendorong produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) agar lebih dikenal.
"Program selanjutnya kita fokus di pengembangan pariwisata, lalu kita juga akan lebih memperhatikan infrastrukturnya seperti jalan menuju objek wisata Situ Ciranca dan kita akan lebih mendorong UMKM supaya mereka bisa berkembang," ucapnya.
Perjalanan menjadi kepala desa hingga memasuki periode ketiga ini, dianggap Wiwi memiliki tantangan tersendiri.
Apalagi saat pertama kali mencalonkan, ada keterpaksaan yang membuat dirinya harus menghadapi keputusan tersebut.
Baca juga: Kepala Desa yang Jadi Calon Legislatif Harus Mengundurkan Diri, di Ciamis Ada 5 Kades Jadi Bacaleg
"Keterpaksaannya, karena dulu yang di dorong oleh warga adalah orang tua yaitu bapak, karena si bapak tidak lengkap persyaratannya, akhirnya warga memilih saya untuk mencalon kades waktu itu."
"Saat itu saya mencalonkan diri sebagai kepala desa pada tahun 2011 dan menjadi kepala desa termuda dengan usia 26 tahun," jelas dia.
Namun, keterpaksaan dirinya menjadi kepala desa hanya berjalan sesaat.
Sebab, lulusan Magister (S2) Administrasi Publik di Universitas Pasundan Bandung itu justru lebih menikmati perannya sebagai kepala desa.
Terutama, terus bersemangat untuk mengubah Desa Teja menjadi lebih baik.
"Tapi setelah saya dilantik hilang keterpaksaan itu menjadi semangat untuk merubah Desa Teja yang statusnya tertinggal menjadi desa yang berkembang di segala bidang," katanya.
Di sisi lain, Wiwi juga bercerita bahwa dirinya merupakan mantan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Tepatnya, pada tahun 2003 hingga 2006 lalu.
"Iya, waktu lulus SMA mau kuliah tapi engga punya biaya jadi jalan satu-satunya buat bantu ekonomi keluarga jadi TKI ke Korea Selatan selama 3 tahun sampai tahun 2006," katanya.
Kini selama dua periode memimpin Desa Teja, desa yang memiliki kurang lebih 3 ribu jiwa itu lebih dikenal masyarakat, terutama soal pariwisatanya.
Baca juga: Tadi Malam Kapolres AKBP Sumarni Kumpulkan Para Kepala Desa Se-Subang Selatan, Ada Apa?
Di mana menurut catatan Tribun, ada dua objek wisata yang telah dikembangkan oleh Wiwi.
Dua wisata itu, yakni Situ Ciranca dan Kolam Renang yang berdiri di atas Sawah Bengkok.
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)
Pilkades
Kabupaten Majalengka
Calon Kepala Desa
Wiwi Widiawati
Desa Teja
BPC Hipmi Gelar Hiphoria Fest, Ruang Ekosistem Kreatif Majalengka |
![]() |
---|
Pedagang Kelontong di Majalengka Ketahuan Jual Miras, Polisi Temukan Puluhan Botol Miras di Tokonya |
![]() |
---|
Motor Berknalpot Brong di Perbatasan Majalengka Disita, Dikembalikan kalau Knalpot Diganti |
![]() |
---|
Pilkades Digital di Indramayu Belum 100 Persen Online, Opsi Hybrid Jadi Solusi |
![]() |
---|
ASN di Majalengka Wajib Ikut Salat Subuh Akbar, Tukin Dipotong 0,5 Persen jika Absen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.