Hadiah Rp185 Juta Gak Dipikirkan, Pemenang Logo IKN Aulia Akbar Sebut Ini Pengalaman yang Berharga

Aulia Akbar menyebutkanide logo itu tumbuh seiring riset yang mereka jalani untuk mencari simbol yang mewakili maknai dari Sabang sampai Merauke.

kompas.com
Aulia Akbar, pemenang sayembara logo Ibu Kota Nusantara (IKN), diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. 

TRIBUNJABAR.ID -  Aulia Akbar merupakan salah satu desainer grafis yang karyanya berhasil terpilih menjadi logo Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ia merupakan alumnus Institut Teknologi Nasional atau Itenas Bandung jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2010.

Pengumuman pemenang pemilihan logo IKN disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat meluncurkan logo baru IKN bertemakan Pohon Hayat di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023).

Tribun Jabar berkesempatan bertemu dengan Aulia Akbar di kampus Itenas pada Rabu (31/5/2023).

Aktivitasnya saat ini

Aluia Akbar saat ini merupakan pengajar atau dosen tamu yang masih aktif membuat desain-desain grafis.

Ia mengaku pada semester kemarin mengajar Editorial Desain per semester.

Saat ditanya mengenai perjalanannya sampai karyanya ini terpilih menjadi logo IKN, ia mengungkapkan abahwa proses perjalanan sebenarnya sudah ada di beberapa media.

Hanya, menurutnya, singkat cerita,logo karyanya dipilihlah oleh Asosiasi Desain Grafis Indonesia atau ADGI yang open call untuk desainer semua membernya untuk ikut.

"Nah, dari situlah kemudian dikurasi oleh dewan kurator dan member senior di ADGI dan pada akhirnya terpilih 10 dari 500 kandidat ," katanya. 

Dari 10 kandidat itu, berdasar kriteria yang mereka pakai, diminta untuk mengerjakan sesuatu tentang identitas visual ibukota negara. Ke-10 kandidat inilah yang ditugasi kan membuat desain logo. 

"Saya menilai sayembara ini pun baik sekali, karena memakai standard intenasional. Jadi, semua yang terpilih pun desainnya ada haknya. Kami sangat senang sekali 10 peserta telah mempresentasikan ke OIKN dan hadir pula pak Whisnutama. Setelah itu, dipilih dari 10 kandidat, yakni lima terbaik untuk direkomendasikan ADGI dan pilihan pak Jokowi," ujarnya.

Lima kandidat ini diinisiasi presiden untuk dibuka vote (pemilihan). Semuanya bisa terlibat dan merasakan menjadi bagian dari pergerakan ini.


Awal ide desain  

Aulia Akbar menyebutkan bahwa ide logo itu tumbuh seiring riset yang mereka jalani untuk mencari simbol yang mewakili maknai dari Sabang sampai Merauke.

Ia menyebutkan riset awal tentang rumah adat. Ternyata, rumah adat memiliki konjungsi yang tinggi dengan desain-desain dari awal dan lainnya.

"Ternyata konjungsi rumah serta perahu itu sangat kuat. Apalagi, pada 2017 UNESCO telah mengakui bahwa Indonesia kaya akan budaya. Orang Indonesia pun berdasar artefaknya membuat perahu dari apa awalannya, hingga saya percaya ada metodologi desain, yakni apapun yang dirancang akan merancang balik," katanya.

Ia pun menyebutkan bahwa karena keadaan Indonesia sangat kaya akan hayatinya dengan banyak pohon dan pohon itu sebagai sumber kehidupan. Lalu, muncul lah ide bahwa logo ini sebagai wajah ibukota negara baru dengan semangat dan peradaban baru Indonesia ke depan yang perlu mengikat perbedaan dalam satu bentuk secara komprehensif.

Adapun riset terhitung pengerjaan, menurut Aulia, dilakukan selama 3 minggu hinga sebulan. Namun riset itu sendiri berasalah dari hasil pengalaman dari 9 tahun ke belakang.

Sementara tim perancang terdiri dari Aulia Akbar, Bayu Rengga, Iza Faturahim (Itenas), Rika Fitriani, Sasa Yuliani (ITB), Fahri (Unpad), Asul Adam (Telkom), Kiki Zikri (Padang),  Bramantyo, dan Luki Wiranda (magang).

Perbincangan dengan Presiden Jokowi 

Saat didaulat sebagai pemenang logo dan diperkenalkan Presiden Jokowi, Aulia AKbar mengaku tidak ada perbincangan spesifik.

"Kemarin pun hanya bertemu presiden sebatas bertemu mata dan salaman. Paling penting yang harus diingat, logo ini pilihan rakyat bukan pilihan presiden.

Sedangkan untuk hadiah yang mencapai Rp 185 juta, Aulia mengaku tidak terlalu memikirkan soal hadiah.

Menurutnya sejak awal diajak ADGI pun ia dan timnya sudah merasa terhormat.

"Sebab, kami melihat enggak akan ada lagi proyek seperti ini. Jadi, ini pengalaman berharga sekali. Kami berharap desain grafis ini bisa mengiringi pemerintah dalam menciptakan kualitas desain grafis di tataran global," ujarnya.

Ketika ditanya terkait logonya yang bakal dipergunakan selamanya untuk IKN, Aulia mengaku pada awalnya tiidak percaya. Ia merasa bahwa dengan ikut berkontribusi menjadi 10 peserta saja sudah senang banget.

"Apalagi, sampai terpilihnya logo kami. Saya pun hanya representasi tim, dan logo ini bukan buatan saya sendiri tapi kolektif dan digunakan untuk bersama pula," katanya.

Ke depan Aulia mengaku tidak lantas berpuas diri. Ia akan terus berkarya dan bekerja sesuai dengan bidang yang kini sedang digelutinya, yakni desain grafis

Di tempat yang sama, Rektor Itenas, Prof Meilinda Nurbanasari, mengaku sangat bangga pada alumni Itenas ini.

Sebagai rektor, ia bangga dan sangat mengapresiasi kerja keras anak didinya.

"Ditambah, Mas Aulia ini bangga pula dengan almamaternya dengan menuliskan dalam profil sebagai alumni DKV Itenas dan menjadi kebanggaan kami," kata Melinda.

Melinda menyebutkan bahwa kampus sudah mempunyai hubungan baik dengan alumni.

Ia menganggap alumni sebagai praktisi dan partner untuk berkontribusi.

"Bahkan, Mas Aulia ini sudah kami jadwalkan pada Januari 2023 untuk mengisi kuliah tamu. Alhamdulillah, ketika diumumkan bahwa menjadi pemenang, mahasiswa Itenas pun senang.  ilmu dari alumni bisa menjadi pengayaan sehingga pelajaran bisa menjadi bekal kelak saat bekerja. Kemudian, tak sekedar kuliah tamu melainkan dilibatkan alumni itu menjadi dosen," katanya.

"Jadi, adanya momen ini pun bagus sebagai ajang promosi Itenas. Apalagi, Mas Aulia trending twitter sejak kemarin. Kami pun tak menyangka apalagi di lima besar itu ada ITB, Universitas Brawijaya, Binus, dan lainnya. Alhamdulillah kami senang dan bangga," ujar Melinda.

Soal apresiasi dari kampus, Melinda menyebutkan bahwa Itenas memiliki reward khusus bagi alumni yakni Alumni Awards.

"Itu diberikan saat Dies Natalis pada Desember. Jadi, nanti lihat saja," katanya.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved