Mantan Menteri Era Presiden Soeharto dan Gus Dur, Sarwono Kusumaatmadja Wafat di Malaysia

Sarwono yang kelahiran 24 Juli 1943 itu merupakan adik dari mantan menteri luar negeri mendiang Profesor Mochtar Kusumaatmadja.

Editor: Adityas Annas Azhari
dok Tribunnews
Sarwono Kusumaatmadja 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Mantan menteri era Presiden Soeharto dan Gus Dur, Sarwono Kusumaatmadja meninggal dunia di Penang, Malaysia, Jumat (16/5/2023) sore..

"Beliau wafat di RS Adventist, Penang tadi sore pukul 17.15 waktu Malaysia setelah dirawat beberapa hari di RS karena sakit," ujar Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia, Hermono

Dubes Hermono mengatakan, Sarwono Kusumaatmadja meninggal karena sakit setelah sempat menjalani perawatan.

Baca juga: Ibunda Anggota DPR RI Ditemukan Meninggal Tak Wajar di Rumahnya di Indramayu, Tangan-Kaki Terikat

Jenazah pria yang pernah menjabat menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Persatuan Nasional, itu rencananya akan dikebumikan di Indonesia.

Sarwono yang kelahiran 24 Juli 1943 itu merupakan adik dari mantan menteri luar negeri mendiang Profesor Mochtar Kusumaatmadja. Sarwono meraih gelar sarjana pada tahun 1974 dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Mahasiswi Indramayu Meninggal Dunia Jelang Kelulusan, Prosesi Wisuda Berubah Jadi Lautan Air Mata

Dubes Hermono mengenang sosok Sarwono Kusumaatmadja sebagai tokoh nasional yang banyak jasanya bagi pembangunan.

"Beliau salah satu tokoh nasional yang banyak jasanya bagi pembangunan. Yang selalu saya ingat adalah almarhum sebagai individu yang memiliki prinsip teguh dgn penampilan yang senantiasa bersahaja," ujarnya.

Baca juga: Sosok Bambang Hermanto Anggota DPR RI yang Sedang Berduka, Sang Ibu Meninggal Dunia Tidak Wajar

Sarwono pernah menjabat sebagai menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada 1988-1993 dan menteri Negara Lingkungan Hidup pada 1993-1998.

Sarwono Kusumaatmadja juga tercatat pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama 18 tahun, sejak 1971 sampai 1988.

Baca juga: Anggota DPR RI Bambang Hermanto Menangis Saat Gotong Keranda Ibunya yang Meninggal Tak Wajar

Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar, partai penguasa di era Orde Baru, pada tahun 1983 hingga 1988.

Pada tahun 2007 Sarwono melamar sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2007-2012 melalui PDI Perjuangan. Ia menempati peringkat teratas dibandingkan enam bakal calon gubernur di partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, dengan nilai 96, mengungguli ekonom Faisal Basri (skor 95), Bibit Waluyo (91), Edy Waluyo (89), Agum Gumelar (85), dan Fauzi Bowo (80).

Baca juga: KABAR DUKA Artis Senior Nani Wijaya Wafat, Emak di Sinetron Bajaj Bajuri Itu Dimakamkan Siang Ini

Tapi, akhirnya PDI Perjuangan menetapkan Fauzi Bowo sebagai calonnya berkoalisi dengan sekitar 20 partai dan berhasil memenangi pemilihan gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat untuk pertama kalinya.

Setelah Orde Baru tumbang, ia dipercaya menjadi menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada periode 1999-2001. Setelah itu, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari provinsi DKI Jakarta untuk periode 2004-2009. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved