Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelas

Polisi Selidiki Kasus Tewasnya Bocah SD yang Diduga Dikeroyok Kakak Kelasnya di Sekolah di Sukabumi

Polisi akan segera meminta keterangan keluarga korban dan pihak sekolah untuk mengungkap kejadian sebernarnya dialami korban hingga meninggal dunia

Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi - Polres Sukabumi Kota melakukan penyelidikan terhadap meninggalnya bocah kelas 2 SD berinisial MHD (9) yang diduga jadi korban bullying berupa pengeroyokan kakak kelasnya. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Polres Sukabumi Kota melakukan penyelidikan terhadap meninggalnya bocah kelas 2 SD berinisial MHD (9) yang diduga jadi korban bullying berupa pengeroyokan kakak kelasnya.

Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi, mengatakan, kasus dugaan pengeroyokan MHD masih dalam penyelidikan.

Terkait meninggalnya MHD, Dedi menuturkan, baru mendapatkan laporan dari warga dan langsung menemui keluarga korban.

"Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan) sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS, Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi Tewas Dikeroyok Kakak Kelas di Sekolah, Guru Kemana?

Pihaknya akan segera meminta keterangan keluarga korban dan pihak sekolah untuk mengungkap kejadian sebernarnya dialami korban, sehingga meninggal dunia.

"Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak terkait atau yang terlibat," ungkapnya.

MHD, bocah kelas 2 SD korban pengeroyokan dimakamkan oleh keluarga dan masyarakat sekitar.
MHD, bocah kelas 2 SD korban pengeroyokan dimakamkan oleh keluarga dan masyarakat sekitar. (Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah)

Dedi menegaskan, pihaknya akan melekukan penyelidikan yang mendalam, sehingga tidak ada asumsi liar di masyarakat.

"Yang jelas kita akan selidiki dulu. Jangan sampai ada informasi liar tidak jelas dasarnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Korban diketahui berinisial MHD (9) dikeroyok oleh kakak kelasnya saat belangsungnya pembelajaran di sekolah pada Senin (15/05/2023) kemarin.

Kakek korban, MY, mengatakan, saat kejadian, Senin (15/05/2023), Cucunya tersebut sempat mengeluh sakit.

Kemudian di hari Selasa (16/05) korban kembali dikeroyok kakak kelasnya, hingga harus mendapatkan penanganan medis.

"Saya bilang, kalo sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun saat itu korban memaksa ingin sekolah. Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," ujarnya.

Setelah itu, korban kejang-kejang, lalu korban membawanya ke RS Primaya, Rabu (16/5/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS, Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi Tewas Dikeroyok Kakak Kelas di Sekolah, Guru Kemana?

Kepada dokter dan keluarganya, korban tidak berani terus terang bahwa ia habis dikeroyok oleh kakak kelasnya. Walaupun dipaksa bicara, tetap korban tidak mau mengakui bahwa ia sudah dianiaya.

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa. Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," tuturnya.

Dikarenakan di RS Primaya tidak menerima pasien akibat kekerasan, lanjut HY, cucunya tersebut dipindahkan ke RS Hermina.

Kondisi korban skritis selama 3, hingga akhirnya korban meninggal dunia Sabtu (20/5/2023).

"Korban yang kritis 3 hari di rumah sakit, lalu pada hari pukul 08.00 WIB, meninggal di RS Hermina," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dokter, korban mengalami luka dibagian dalam organ dan dibagian anggota tubuhnya.

"Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak dan tulang punggung retak," tutup HY.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved