Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelas
Fakta Baru Kasus Bocah SD Dianiaya Teman hingga Tewas di Sukabumi, Dipukuli di Dada dan Punggung
Kasus dugaan penganiayaan bocah SD berinisial MHD (9) di Kecamatan Sukaraja 20 Mei lalu masih belum selesai.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kasus dugaan penganiayaan bocah SD berinisial MHD (9) di Kecamatan Sukaraja, Kota Sukabumi, 20 Mei lalu masih belum selesai.
MHD meninggal dunia diduga dianiaya dan jadi korban perudungan teman sekolahnya.
Terakhir, Polres Sukabumi Kota telah menerima hasil autopsi ekshumasi korban dan meminta keterangan dokter forensik.
Kuasa Hukum keluarga korban, Rolan Bentamin Pardamean Hutabarat mengatakan, kasus tersebut sudah digelar perkara beberapa kali oleh pihak penyidik Polres Sukabumi Kota dan Polda Jabar.
Baca juga: Kasus Bullying Kembali Memakan Korban, Siswa Kelas 2 SD di Medan Tewas usai Dianiaya Siswa Kelas 6
Namun, hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapatkan titik terang terkait penyebab anaknya meninggal dunia.
"Gelar perkara di Polda Jabar 6 Juli kemarin ya. Kami tetap mau digelar kembali karena gelar kemarin belum pada titik kesimpulan," ujarnya kepada awak media, Minggu (09/07/2023).
Fakta baru pun terungkap oleh keluarganya, sebelum meninggal dunia dan menjalani perawatan, korban mengaku mendapat penganiayaan kepada ibunya.
"Pengakuan dari korban (almarhum) kepada dokter di UGD RS Primaya bahwa dia dikeroyok dan juga pengakuan korban ke ibu saat dirawat inap di RS Hermina bahwa dia dipukuli di bagian dada dan punggung," ujarnya.
Menurutnya, pihak aparat harus bekerja keras untuk mengungkap perkara ini. Seharusnya, kata dia, adanya pengakuan korban kepada dokter dan keluarga menjadi titik berat dalam penyelidikan polisi.
"Polri harus lebih bekerja keras untuk mengungkap peristiwa ini," tegasnya.
Pada gelar perkara selanjutnya, pihak pengacara dan keluarga akan membawa alat bukti dugaan penganiayaan yang menimpa korban.
Kuasa hukum tidak menyebut alat bukti yang akan dibawa itu seperti apa. Namun ia menegaskan, alat bukti tersrbut dapat menjadi petunjuk untuk polisi menetapkan terduga pelaku penganiayaan.
Baca juga: Viral Kisah Bocah SD Curhat Naik Kelas ke Almarhumah Ibunya, Pinjam WA Kakak: di Surga Tak Ada HP Ya
"Kami masih menunggu jadwal dan saat gelar kembali tersebut kami akan bawa beberapa alat bukti yang dapat menjadi petunjuk untuk kasus ini bisa naik sidik (penyidikan)," pungkasnya
Sebelumnya, kepolsian Resort Sukabumi Kota sudah menerima hasil otopsi ekhumasi dari forensik RSUD Syamsudin SH.
Keluarga Bocah SD yang Diduga Dianiaya Hingga Meninggal di Sukabumi Tak Terima Kasusnya Dihentikan |
![]() |
---|
Keterangan Dokter soal Penyebab Meninggalnya Murid SD yang Diduga Korban Kekerasan di Sukabumi |
![]() |
---|
Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Bocah SD Diduga Tewas Dikeroyok di Sukabumi, Alat Bukti Tak Cukup |
![]() |
---|
Autopsi Jenazah Bocah SD yang Diduga Dikeroyok di Sukabumi, Forensik Temukan Luka Dalam Mencurigakan |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Sebut Alasan Ekshumasi Karena Kematian Bocah SD di Sukabumi Dinilai Tak Wajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.