Gubernur Ridwan Kamil Putuskan Perluasan TPA Sarimukti Hingga 6 Hektare Karena Sudah Over Kapasitas
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, TPA Sarimukti akan diperluas sekitar 6 hektare agar bisa menampung sampah yang yang sudah over kapasitas
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
"Saya minta pengurangan sampah di hulunya, yaitu kabupaten/kota yang memanfaatkan TPA Sarimukti diperkuat oleh Bupati/Wali Kota, salah satunya dengan mengampanyekan zero waste karena tidak bisa 100 persen sampah dibuang ke Sarimukti," pinta Kang Emil.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat kembali mengaktifkan zona 1 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti.
Hal itu dilakukan untuk menangani masalah penumpukan sampah di berbagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung.
Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias mengatakan penumpukan sampah di TPS terjadi karena tonase sampah yang dikirim ke Sarimukti dari Kota Bandung terus meningkat, tidak pernah berkurang.
Tercatat, kiriman sampah pada Januari 2023 lalu sebanyak 33,955 ton. Februari 2023 sebanyak 36.726 ton, dan Maret 2023 sebanyak 38.742 ton.
“Ada tren kenaikan tonase rata-rata sebesar 8,1 persen. Dan pada saat Lebaran meningkat sampai dengan 12 persen,” kata Prima Mayaningtias saat berkunjung ke TPPAS Regional Sarimukti, Selasa (9/5/2023).
Akibatnya, daya tampung TPPAS Sarimukti melebihi batas sampai 786,44 persen. Saat ini, areal Sarimukti seluas 43,6 hektare sudah terisi dengan total volume sampah 15.434.994 m3.
Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Lelang Legok Nangka Terus Berjalan, Final di Dua Perusahaan Jepang
Padahal, menurut rancang bangun rinci atau Detail Engineering Design (DED), desain kapasitas awal hanya untuk 1.962.637 m3.
Selain lahan yang sudah overload, TPPAS Sarimukti hanya beroperasi 2 zona yakni zona 2 dan 3, dari 4 zona yang ada.
Kondisi sampah di zona 2 saat ini pun sudah mencapai ketinggian hingga 50 meter, dan dinilai telah melebihi ambang batas ketinggian yang ditentukan.
“Kami membuka kembali zona 1 yang sebelumnya sudah penuh dengan sampah dan membuat manuver area, menambah gelaran batu pecah dan balok beton di jalan operasi dan manuver area untuk truk yang masuk. Sehingga bisa digunakan minggu ini juga," katanya.
Prima memaparkan faktor penyebab lainnya yang menyebabkan penumpukan sampah di TPS.
Yakni kendala transportasi pengangkut sampah dari Kota Bandung yang tidak optimal, guyuran hujan, serta kemacetan arus mudik yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sampah ke Sarimukti.
Pihaknya telah melakukan koordinasi secara intensif dengan Pemerintah Kota Bandung untuk bantuan alat berat, reaktivasi pembuangan sampah ke TPS Cicabe, penambahan armada pengangkutan dan upaya-upaya pengurangan dari sumber.
Baca juga: Pemkot Cimahi Kelimpungan Tangani Sampah yang Menumpuk, Hanya Bisa Menunggu TPA Sarimukti Normal
"Kami pun akan menambah buldozer dan ekskavator untuk mempercepat kerja," katanya. (*)
Silakan baca berita terbaru Tribunjabar.id, klik GoogleNews
| Rumah di Cipatat Bandung Barat Terancam Ambruk Tergerus Longsor Sungai Cimeta |
|
|---|
| Soroti Tumpukan Sampah di Bandung, LDII Jabar Gaungkan Penanganan Melalui Zero Waste |
|
|---|
| APBD Jabar 2026 Disepakati Rp 28,4 Triliun, Dedi Mulyadi: Puasa Internal, Pesta Eksternal |
|
|---|
| Busa Hitam yang Mendarat di Subang Diduga Berasal dari Pabrik Pengolahan Limbah di Karawang |
|
|---|
| Yusuf Ridwan Dorong Percepatan Proyek WtE di TPA Sarimukti Bandung Barat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/TPA-Sarimukti-diperluas-sekitar-enam-hektare.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.