Ini Tips Hadapi UTBK 2023, Ahli Psikologi Ungkap Perlu Peran Orangtua agar Anak Tak Cemas
Sejumlah persiapan dilakukan supaya peserta mampu menghadapi ujian dengan baik.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ujian Tertulis Berbasis Komputer pada seleksi nasional berdasarkan tes (UTBK-SNBT) bakal diselenggarakan serentak Senin (8/5/2023). Sejumlah persiapan dilakukan supaya peserta mampu menghadapi ujian dengan baik.
Dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Unpad, Fitriani Yustikasari Lubis mengatakan bahwa kondisi yang mendukung dalam pelaksanaan ujian merupakan kondisi badan yang fit dan sehat. Sebab, kondisi badan yang sehat, peserta dapat memungkinkan berpikir jernih dan bersiap menghadapi situasi ujian yang berpotensi melelahkan.
"Persiapan menghadapi ujian harusnya dipersiapkan jauh hari bahkan sejak masuk SMA atau beberapa bulan dan beberapa hari menjelang ujian. Persiapan itu tak melulu soal mempelajari materi, tetapi juga mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai UTBK maupun perguruan tinggi tujuan supaya dapat mengantisipasi beragam kemungkinan yang bisa saja terjadi saat ujian," katanya, Minggu (7/5/2023).
Dia pun memberikan tipsnya dengan mengatakan perlu adanya susunan strategi belajar. Menurutnya, kemampuan dan proses belajar setiap siswa berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap, mudah menghafal, dan mampu menganalisis dengan cepat. Namun, ada juga mengalami kesulitan belajar.
"Nah, keberagaman ini membutuhkan cara belajar yang dimodifikasi sesuai kekuatan siswa dalam belajar. Menjadi penting untuk mengenali cara belajar yang paling sesuai dengan diri siswa, sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar pun akan mampu menguasai materi dengan cara belajar yang sesuai dengan keterbatasan yang dimilikinya,” katanya.
Fitri memberi contoh, strategi belajar yang bisa dilakukan bagi mereka yang susah menghafal ialah menyediakan waktu untuk belajar lebih banyak, sehingga dapat melakukan pengulangan dari materi yang telah dipelajari.
“Jika tidak mudah untuk memahami soal-soal, maka perlu melatih diri mengerjakan berbagai macam soal, sehingga memiliki perbendaharaan cara penyelesaian soal yang banyak,” ucapnya.
Kemudian, terkait menyiasati rasa cemas, lanjutnya, merupakan hal wajar meski siswa sudah mendapatkan gambaran terkait ujian berdasarkan pengalaman kakak tingkat atau kerabat yang sudah pernah melaluinya bahkan sudah mempersiapkan fisik dan mental dengan baik.
"Rasa cemas tetap datang karena ini bisa terjadi lantara peserta belum pernah menjalaninya secara langsung. Bahkan, sistem ujian yang baru juga bisa membuat siswa merasa cemas karena mereka yang akan menjalani sistem ujian ini pertama kali,” katanya.
Dalam menyiasati rasa cemas ini, Fitri memberikan berbagai cara. Pertama, dia meminta peserta wajib percaya diri dan Yakinlah bahwa persiapan yang dilakukan sudah maksimal.
Kedua, berdoa merupakan salah satu upaya memberikan ketenangan pada diri. Rasa tenang merupakan hal penting agar sukses hadapi ujian. Saat peserta mengalami cemas berlebihan, tentunya dapat menghambat proses berpikir siswa dalam menyelesaikan ujiannya.
“Jika cemas sulit diredakan, bisa melakukan relaksasi sebelum tes dilakukan, misalnya duduk di kursi tes sambil mengatur pernafasan,” ucapnya.
Selain itu, dukungan orangtua pun diperlukan. Apalagi, peran orang tua, katanya, sangat besar dalam mendukung anak menghadapi ujian.
“Orang tua membantu anaknya untuk tidak merasakan cemas yang berlebihan dengan cara mendengarkan keluh kesah anak, mendengarkan kekhawatiran anaknya. Dan perlu diingat untuk lebih banyak mendengarkan. Jangan sampai memberikan banyak pendapat, yang akhirnya dapat membuat anak semakin cemas atau merasa terbebani,” ujarnya.
Dukungan juga diberikan dengan menyediakan fasilitas yang memudahkan anak mengikuti ujian, seperti mengantar anak ke lokasi, menyiapkan persyaratan dan barang-barang yang dibutuhkan anak saat mengikuti ujian. Hal ini membuat anak merasa bahwa dirinya memiliki dukungan penuh untuk mengikuti UTBK-SNBT.(*)
Dompet Dhuafa Kolaboraksi Kebaikan dalam Dies Natalis Fikom Unpad Ke-65 |
![]() |
---|
Sidang Dokter Residen Cabul Priguna Anugrah Ditunda gara-gara Asam Lambung, Digelar Lagi Pekan Depan |
![]() |
---|
Anggaran Rumah Tangga Pejabat Jawa Barat Jadi Sorotan, Pengamat Unpad Sarankan Evaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Kampus Harus Jadi Ruang Aman, Rektor Unpad Dukung Kebebasan Mahasiswa Sampaikan Aspirasi |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Buka Wawasan Mahasiswa Hukum Unpad Mengenai Tugas dan Fungsi Kementerian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.