Nenek 70 Tahun di Subang Harus Rawat Anaknya yang Depresi, Tinggal Hanya Berdua di Rutilahu

Seorang nenek di Subang terpaksa masih harus tetap bekerja keras demi menghidupi dirinya dan anak semata wayangnya yang mengalami depresi berat.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Ahya Nurdin
Kapolres Subang, AKBP Sumarni (kedua kiri) memeluk Musriah yang sudah tua namun harus menghidupi dan merawat anaknya, Siti Masitoh (kaos hitam depan) yang mengalami depresi di rumahnya yang tidak layak huni di Dusun Krajan Barat RT08/02 Desa Ciasem Tengah Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang Jawa Barat. 

Musriah menutukan bahwa Siti Masitoh sudah mengalami depresi sejak usia 18 tahun.

Sementara anakanya tidak pernah merasakan kasih sayang sang ayah sejak lahir.

"Sejak usia 3 bulan dalam kandungan, Siti Masitoh sudah ditinggal oleh ayahnya," kata Musriah.

Menurut Musriah, sejak lahir sampai saat ini, ia menghidupi anaknya seorang diri.

"Siti Masitoh lahir pada 28 Nopember 1975, dan dirawat sendiri oleh saya hingga sekarang usianya sudah 48 tahun," katanya

Di usia 18 tahun di tahun, tepatnya pada 2003, ttur Musriah, Siti Masitoh mengalami depresi akibat gagal membina rumah tangganya yang berakhir dengan perceraian.

Berbagai upaya sudah dilakukan Musriah untuk mengobati Siti Masitoh.

Namun karena terbentur biaya,  pengobatan pun tak bisa lagi dilakukan.

Hingga saat ini, sudah hampir 20 tahun Siti Masitoh mengalami depresi dan belum bisa disembuhkan.

"Dia suka ngamuk dan merusak barang yang ada dirumah, kadang suka memukuli saya, dan juga kadang suka nyanyi-nyanyi dangdut sendiri," tutur Musriah 

Mendengar cerita dari Musriah, Kapolres Subang AKBP Sumarni, merasa terketuk hatinya sekaligus berempati dengan pengorbanan sosok Musriah yang sudah 48 tahun seorang diri mengurusi dan menghidupi anaknya, Siti Masitoh

"Perjuangan ibu untuk anaknya memang tak bisa dibalas oleh apapun. Contohnya Nenek Musriah ini sudah 48 tahun merawat anaknya. Apalagi dalam 20 tahun ini anaknya mengalami depresi. Namun nenek Masriah tetap sabar dan kuat mengurus Siti Masitoh," ujar Sumarni. 

Menurut Sumarni, kehidupan Masriah di tengah keterbatasan ekonomi tidak menjadi hambatan untuk berhenti bekerja keras demi sang anak.

Sumarni mengaku kagum karena sekalipun sudah berusia 70 tahun, Musriah tetap bekerja keras demi sang anak dengan berjualan kue keliling kampung.

"Nenek Musriah tetap terlihat kuat meski di usia yang tidak lagi muda dan harus keliling kampung berjualan kue, walau pun hasilnya tak seberapa, tapi ia tetap tabah menjalaninya demi menghidupi anaknya yang mengalami depresi," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved