Banjir Isi Ulang Bikin Bosan Warga Dayeuhkolot, Minta Dibuatkan Kolam Retensi

Selain Dayeuhkolot, di Baleendah Kelurahan Andir terdapat titik genangan banjir, dan di Kampung Cijagra Kecamatan Bojongsoang.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
lutfi ahmad mauludin/tribun jabar
Suasan Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, saat banjir mulai surut, Senin (27/3/2023) siang, namun banjir kembali meninggi saat malam hari. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, ingin dibuatkan kolam retensi karena bosan dengan adanya banjir isi ulang.

Kini Warga Kampung Bojongasih Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup Dayeuhkolot, masih belum tenang karena air yang menggenang masih meninggi.

Sejak jumat malam wilayah tersebut mulai tergenang banjir, namun paginya hingga sore hari surut. Dan sore hingga malam air kembali datang menggenang, hal itu berulang hingga kini.

Tak hanya itu di Jalan Dayeuhkolot, tepatnya depan pasar Dayeuhkolot sebelum jembatan juga kerap tergenang banjir.

Selain Dayeuhkolot, di Baleendah Kelurahan Andir terdapat titik genangan banjir, dan di Kampung Cijagra Kecamatan Bojongsoang.

Menurut Ketua Kominitas Munding Dongkol, Acim (42) malam ini warga di Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, tetap siaga dan waswas.

"Sebab air masih terlihat meninggi. Kini belum belum ada warga yang mengungsi, sebab ketinggian air di titik terdalam masih sekitar 1 meter," ujar Acim, saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Senin (27/3/2023).

Biasanya kata Acim, warga mulai ada yang mengungsi, jika ketinggian air di titik terdalam melebihi 1 meter.

Memang tadi siang, menurut Acin, air mulai surut, tapi setelahnya hujan besar di Kota Bandung, malam ini airnya mulai datang menggenangi kampungnya. 

"Banjir di sini, bukan luapan Sungai Citarum, tapi air dari Kota Bandung, yang tak tertampung oleh folder Cipalasari," kata Acim, yang juga merupakan warga Kampung Bojongasih.

Acim mengungkapkan, hal tersebut karena debit air yang datang besar dan pompa di folder Cipalasari tak mampu menyedot dan mengalirkannya ke Sungai Citarum.

"Alhasil, air meluap membanjiri perkampungan, yang paling parah terdampak di RW 4, dekat dengan bendungan," tuturnya.

Kini, kata Acim, warga inginkan dibangun kolam retensi, seperti di Andir, supaya tak tergenang di saat musim hujan.

"Warga sudah bosan dengan banjir isi ulang, ingin dibuatkan Kolam Retensi. Bahkan di RW 4 itu warganya sudah mau direlokasi jika untuk pembuatan kolam retensi," tuturnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved