Sabil yang Sebut 'Maneh' ke Ridwan Kamil Tolak Kembali ke SMK Tempatnya Mengajar, Ini Alasannya

Sabil mengatakan, perasaan tidak enak itu karena instansi sekolah sudah turut terbawa-bawa dalam tindakan pribadinya berkomentar kasar.

Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
M Sabil Fadhilah memberikan tanggapan setelah ia diperbolehkan mengajar kembali setelah dipecat pihak sekolah. 

Namun, komentarnya ia ungkapkan dalam bahasa sunda yang kasar.

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi ridwan kamil?"

(Dalam zoom ini, kamu sedang jadi gubernur, kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil?"

Melihat itu, Ridwan Kamil pun menempelkannya sebagai komentar teratas sehingga bisa selalu terbaca oleh siapa pun yang melihat unggahannya.

Ridwan Kamil juga membalas komentar tersebut juga dengan memakai kata "maneh" mengikuti komentar guru tersebut.

"Menurut maneh kumaha?" komentar Gubernur.

Dalam bahasa Sunda, kata "maneh" berarti "kamu".

Dalam tingkatan bahasa Sunda, kata "maneh' ini terbilang kasar sehingga biasanya hanya ditujukan kepada orang yang sudah akrab, atau dipakai dalam ungkapan yang lebih kasar.

Namun, tak disangka, komentar itu rupanya membuat pihak sekolah mengambil tindakan yang tegas dengan memberhentikan Sabil sebagai guru di sana.

Kabar pemberhentian Sabil sontak membuat Ridwan Kamil kaget.

Sebab, menurut Emil, guru tersebut seharusnya cukup ditegur dan dinasihati.

"Tidak perlu sampai diberhentikan," kata Ridwan Kamil dalam unggahan instagramnya, Rabu (15/3/2023).

Ia mengatakan, seorang pemimpin sudah seharusnya terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. 

"Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respons dengan santai dan biasa saja."

"Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja," kata Emil.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved