Ritual Nyekar Sambut Ramadan di Makam Raja Galuh Penyebar Islam di Ciamis, Berlangsung Hingga Senin
Ratusan warga setempat, kawargian adat hingga pejabat Selasa (14/3) berkumpul di Kompleks Situs Sanghiyang Permana Balaniksa untuk menyambut Ramadan
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Ratusan orang dari warga setempat, kawargian adat hingga para pejabat Selasa (14/3/2023) siang berkumpul di Kompleks Situs Sanghiyang Permana Balaniksa.
Mereka mengikuti ritual adat “Nyekar” tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.
Lokasi situs berupa makam dari Sanghiyang Permana Balaniksan tersebut berada di sisi Sungai Citanduy di Dusun Cikawung, Desa Bojong Mengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Sekitar 500 meter dari sisi jalan raya Bojong-Cimaragas.
Sanghiyang Permana Balaniksa merupakan anak bungsu dari Maharaja Cipta Sanghiyang Raja Galuh Salawe yang mendirikan Kerajaan Galuh Kawasen di Banjarsari (Ciamis Selatan).
Sanghiyang Permana Balaniksa tidak hanya mendirikan dan menjadi raja di Kerajaan Galuh Kawasen tetapi juga menjadi penyebar Islam di Kawasen Banjarsari.
Tiga orang anak Maharaja Cipta semuanya jadi raja. Yakni yang sulung Tanduran Agung pendiri dan jadi raja Galuh Kertabumi Cijeungjing.
Baca juga: Sambut Ramadan, Warga Ciamis Gelar Tradisi Turun-temurun ini, Bertawasul dan Saling Memaafkan
Kini peninggalannya dikenal dengan Situs Prabu Dimuntur Gunung Susuru.
Di situs Gunung Susuru ini setiap menyambut datangnya bulan Ramadan digelar tradisi adat “Merlawu”.
Sementara anak kedua Maharaja Cipta, yakni Prabu Cipta Permana yang menjadi raja di Galuh Salawe.
Peninggalannya berupa situs Galuh Salawe yang berada di sisi Sungai Citanduy di sisi Sungai Citanduy di Dusun Tunggal Rahayu Desa/Kecamatan Cimaragas.
Setiap mennyambut bulan Ramadan di situs ini rutin digekar tradisi Misalin.
Beda lagi dengan Situs Sanghiyang Balaniksa yang berada di Dusun Cikawung Desa Bojong Mengger Cijeungjing yang berseberangan langsung dengan Situs Galuh Salawe tersebut ritual adat menyambut datangnya bulan Ramadan disebut Nyekar.
“Tradisi Nyekar itu adalah ziarah ke makam leluhur menjelang bulan puasa. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun setiap menjelang bulan Ramadan,” ujar Ki Aif Syarifudin, pelaku budaya yang memandu ritual Nyekar di Situs Sanghiyang Permana Balaniksa kepada Tribun Selasa (14/3/2023).
menyambut Ramadan
Raja Galuh
Kecamatan Cijeungjing
Kabupaten Ciamis
Kabuyutan Galuh
Sungai Citanduy
ritual
Gagahnya Bupati Garut, Kenakan Baju Kerajaan Galuh di Semarak Kirab Budaya HUT ke-80 Jabar |
![]() |
---|
Pakai 'Sadaya', Pemkab Ciamis PAstikan Bantuan Disabilitas dan Lansia Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Duh, Banyak BPJS Kesehatan Warga Maleber Ciamis Tiba-tiba Nonaktif, Lurah Fokus Bantu yang Mendesak |
![]() |
---|
Beda dengan Cirebon Cirebon, Ciamis Pilih Tak Naikkan PBB demi Jaga Stabilitas Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Suami Istri di Ciamis Kompak Jadi Pelaku Curanmor, Modus Rayuan untuk Memikat Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.