Ciamis Kota Kecil Terbersih di ASEAN: Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Jadi Panutan Nasional

Dengan dukungan masyarakat yang semakin solid, Kabupaten Ciamis pun kian optimistis mampu mempertahankan predikatnya sebagai teladan nasional.

ciamiskab.go.id
Masyarakat Kabupaten Ciamis melaksanakan Shalat Idul Adha 1446 Hijriah / 2025 Masehi di Halaman Masjid Agung Ciamis pada Jumat 6 Juni 2025. Ciamis yang mendapat penghargaan Adipura Kencana dan pengakuan sebagai kota kecil terbersih di ASEAN menjadi bukti konkret bahwa pendekatan berbasis masyarakat jauh lebih efektif dibanding sekadar pembangunan infrastruktur fisik. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabupaten Ciamis kembali menorehkan catatan positif di mata pemerintah pusat.

Kali ini, perhatian itu datang dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Republik Indonesia yang melakukan kunjungan kerja langsung ke wilayah tersebut pada Minggu (12/10/2025).

Tujuannya bukan sekadar pemantauan rutin, melainkan untuk meninjau dari dekat bagaimana praktik pengelolaan sampah dan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat di Ciamis berhasil membentuk budaya bersih yang berkelanjutan.

Kunjungan kerja ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Ciamis dan mendapat sambutan hangat dari Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, bersama jajaran pejabat pemerintah daerah.

Kehadiran rombongan dari KLH/BPLH dipimpin langsung oleh Kepala Biro SDM dan Organisasi, Sugasri, SH, yang memimpin tim dalam agenda peninjauan lapangan.

Dalam kesempatan itu, Sugasri menilai Ciamis sebagai salah satu daerah yang berhasil mempertahankan konsistensi serta menghadirkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan tanpa harus bergantung pada dukungan anggaran besar dari pusat.

“Kami melihat bagaimana Ciamis berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. Ini menjadi kekuatan utama sekaligus contoh yang patut ditiru daerah lain,” ujarnya.

Sugasri menambahkan, deretan capaian seperti penghargaan Adipura Kencana dan pengakuan sebagai kota kecil terbersih di ASEAN menjadi bukti konkret bahwa pendekatan berbasis masyarakat jauh lebih efektif dibanding sekadar pembangunan infrastruktur fisik.

“Adipura ke depan akan menilai aspek keberlanjutan, partisipasi, dan inovasi sosial. Ciamis sudah memiliki modal kuat di situ,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Herdiat Sunarya menegaskan bahwa keberhasilan Ciamis dalam menjaga lingkungan hidup tak mungkin terwujud tanpa peran aktif seluruh lapisan masyarakat.

Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil nyata dari semangat gotong royong warga, bukan semata kerja pemerintah daerah.

“Modal utama kami bukan uang, tapi kesadaran dan kepedulian warga. Kebersihan sudah menjadi gaya hidup masyarakat Ciamis, bukan sekadar rutinitas menjelang penilaian Adipura,” tegas Herdiat.

Ia juga menyampaikan harapan agar kebiasaan baik itu tetap lestari dan diwariskan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas daerah.

“Kami ingin kebersihan menjadi kebiasaan, bukan karena ingin penghargaan, tetapi karena sudah menjadi bagian dari karakter masyarakat Ciamis,” ujarnya.

Usai pertemuan di Pendopo, tim dari KLH/BPLH bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis melanjutkan agenda dengan meninjau sejumlah lokasi pengelolaan sampah terpadu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved