Tak Hanya Bantu Perbaikan Gizi, Ini Manfaat Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak
Pemberian makanan tambahan untuk anak tak hanya baik untuk perbaikan gizi tapi juga manfaat lainnya
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah terus gencar mencegah stunting di sejumlah daerah termasuk di Jawa Barat. Tercatat tingginya angka stunting di Indonesia, yakni dari 34 provinsi hanya ada dua provinsi yang jumlahnya di bawah 20 persen (batas angka stunting dari WHO).
Untuk mengatasinya, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa kebijakan kesehatan.
Dikutip dari laman resmi p2ptm kemkes, kebijakan tersebut berupa program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di antaranya Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
PIS-PK telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan PIS-PK.
Baca juga: Neng Madinah Ruhiat Imbau Ibu Muda Jaga Pola Makan Guna Cegah Stunting
Program ini dilakukan dengan mendatangi langsung ke masyarakat untuk memantau kesehatan masyarakat, termasuk pemantauan gizi masyarakat untuk menurunkan angka stunting oleh petugas Puskesmas.
PIS-PK merupakan salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Diharapkan gizi masyarakat akan terpantau di seluruh wilayah terutama di daerah dan perbatasan agar penurunan angka stunting bisa tercapai.
Kemudian, terkait PMT sudah di atur dalam Permenkes RI nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi.
Dalam Permenkes itu telah diatur Standar Makanan Tambahan untuk Anak Balita, Anak Usia Sekolah Dasar, dan Ibu Hamil.
Pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita stunting.
Sedangkan pemberian makanan tambahan pada anak usia sekolah dasar diperlukan dalam rangka meningkatkan asupan gizi untuk menunjang kebutuhan gizi selama di sekolah dan di usianya saat remaja.
Baca juga: Es Krim Ikan Nila, Produk Inovatif Peternak dari Kawali Ciamis Disebut Bisa Turut Cegah Stunting
Makanan tambahan yang diberikan dapat berbentuk makanan keluarga berbasis pangan lokal dengan resep-resep yang dianjurkan.
Makanan lokal lebih bervariasi namun metode dan lamanya memasak sangat menentukan ketersediaan zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Suplementasi gizi dapat juga diberikan berupa makanan tambahan pabrikan, yang lebih praktis dan lebih terjamin komposisi zat gizinya.
Selain itu, pemenuhan gizi anak sejak dini bahkan sejak dalam kandungan atau disebut 1000 HPK perlu diperhatikan. 1000 HPK dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).

Tantangan gizi yang dialami selama fase kehamilan adalah status gizi seorang wanita sebelum hamil.
Hal itu sangat menentukan awal perkembangan plasenta dan embrio.
Berat badan ibu pada saat pembuahan, baik menjadi kurus atau kegemukan dapat mengakibatkan kehamilan beresiko dan berdampak pada kesehatan anak dikemudian hari.
Kebutuhan gizi akan meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
Baca juga: Pemantauan Pertumbuhan Dan Pijat Bayi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Janin memiliki sifat plastisitas (fleksibilitas) pada periode perkembangan.
Janin akan menyesuaikan
diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang dimakan oleh ibunya selama mengandung.
Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya.
Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 HPK menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen.
Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang seperti stunting.
Dukung Perbaikan Gizi Anak, Bio Farma Bagikan Bantuan Pemberian Makanan Tambahan
Bio Farma induk Holding BUMN Farmasi, melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam program posyandu sejahtera di Posyandu Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung pada minggu terakhir bulan Februari.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Bio Farma untuk terus berpartisipasi meningkatkan kesehatan masyarakat.
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan jika program ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya dalam kesehatan.
“Bio Farma tentunya selalu berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dalam melestarikan lingkungan ataupun melalui bidang kesehatan. Melalui program Posyandu Sejahtera, diharapkan Bio Farma dapat membantu posyandu-posyandu dengan memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)”, ungkap Honesti.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan program intervensi untuk anak-anak meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan gizi anak agar tercapainya status gizi dan gizi yang sesuai dengan anak-anak tersebut.
Kegiatan pemberian PMT ini juga akan dibagikan ke 23 Posyandu di Desa Cimenyan.
Upaya pemerintah mencegah stunting dilakukan melalui program, pertama Peningkatan Gizi Masyarakat melalui program Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak.
Stunting adalah masalah tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan anak yang rendah, sementara berat badannya mungkin normal sesuai dengan usianya.
Baca juga: Momentum Hari Gizi Nasional, BMP Beri Tambahan Nutrisi Untuk warga Agar Terhindar dari Stunting
Anak dikatakan stunting bila tinggi badannya tidak bertambah signifikan sesuai dengan usianya atau bila dibandingkan dengan tinggi badan yang anak itu dapatkan saat baru lahir.
Tjut Vina menambahkan Bio Farma melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan sebagai BUMN akan terus berupaya dan berkomitmen untuk mendukung dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Keterlibatan Bio Farma dalam meningkatkan kesehatan masyarakat tidak akan berhenti di sini, Bio Farma akan terus berusaha berpartisipasi melalui program-program perusahaan untuk terus berkomitmen mengabdi kepada masyarakat”, ungkap Tjut Vina.
Aan Gunara Sekretaris Desa Cimenyan mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bio Farma karena telah memberikan bantuan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada perusahaan Bio Farma karena telah memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ataupun juga bantuan yang lain. Saya berharap kedepannya kita akan terus berkolaborasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat maupun dalam program lain”, kata Aan Gunara.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pemberian makanan tambahan
PT Bio Farma
Bio Farma
stunting
Tribunjabar.id
PSM Unpad Wakili Indonesia di Ajang Paduan Suara Italia |
![]() |
---|
Kementerian Agama Kota Bandung Kolaborasi dengan Wakaf Salman dalam Program Wakaf Calon Pengantin |
![]() |
---|
Bus TMB dan Bandros Bakal Digratiskan Selama Sepekan, Catat Waktunya ! |
![]() |
---|
Keselamatan Karyawan Jadi Prioritas PNM, 1.500 AO Ikut Pelatihan Safety Riding di Kota Bandung |
![]() |
---|
Baznas RI Ganjar Penghargaan ke Pemkab Sumedang, Prestasi Pengelolaan Zakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.