Derita Ribuan Warga Anggasari Subang yang Setiap Tahun Selalu Terendam Banjir Hingga Dua Bulan

Banjir yang merendam sejak akhir pekan lalu hingga hari ini masih merendam ratusan rumah di Dusun Langgensari Desa Anggasari Kecamatan Sukasari Subang

|
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/AHYA NURDIN
Puluhan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir luapan Sungai Cigadung Pamanukan, mulai mengungsi di Kolong Flyover Pamanukan, Minggu (12/2/2023). Banjir yang merendam sejak akhir pekan lalu hingga hari ini masih merendam ratusan rumah di Dusun Langgensari Desa Anggasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Subang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Banjir yang merendam sejak akhir pekan lalu hingga hari ini masih merendam ratusan rumah di Dusun Langgensari Desa Anggasari Kecamatan Sukasari Kabupaten Subang.

Banjir yang rutin terjadi setiap tahun tersebut setiap tahunnya selalu berlangsung lama.

Rumah warga di dusun tersebut bisa terendam banjir hingga 1-2 bulan.

Pemerintah Desa Anggasari Kecamatan Sukasari mencatat ada 1.700 rumah terendam di 22 RT dan 300 hektare, tambak serta 500 hektar lahan sawah.

Banjir yang berlangsung lama merendam pemukiman tersebut mengakibatkan ekonomi warga lumpuh dan warga terdampak banjir pun mulai terserang penyakit kulit.

“Disini setiap bulan Oktober atau November sampai Maret pasti banjir,” kata Siti Munawaroh alias Icem warga Dusun Langgensari. Rabu (14/2/2023) sore.

Baca juga: Banjir Surut, Pengungsi Sudah Tinggalkan Flyover Pamanukan Subang, Dapur Umum Masih Beroperasi

Siti mengatakan bahwa saat ini warga yang notabene nya sebagai buruh tani tersebut lumpuh perekonomiannya dan mulai terserang penyakit dampak banjir.

“Masyarakat disini mudah terjangkit penyakit dampak banjir seperti gatal-gatal, sakit perut dan lainnya,” katanya.

Dalam pantauan beberapa pekarangan rumah yang tidak tergenang air, nampak puluhan sepeda motor warga terpakir yang dititipkan.

“Selama banjir ini susah beraktivitas, karena jalan terendam banjir sehingga tak bisa menggunakan motor” ujar Siti.

Warga hanya bisa bermimpi dapat hidup normal, aman dan nyaman seperti yang lainnya, bahkan Ia bermimpi untuk bisa bertani kembali dilahan sawahnya setahun 2 kali seperti yang lain.

“Setiap tahunnya selama 1-2 bulan terendam banjir, tapi belum pernah ada perhatian dari pihak terkait, kami masyarakat sangat prihatin dan iri, karena kami juga sama warga negara Indonesia, tapi kami jarang melihat pengamalan sila ke-5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” ungkap Siti.

Siti Munawaroh juga berharap pemerintah terkait dapat segera menangani masalah yang menimpa warga dusun langgen sari tersebut.

Baca juga: Dua Gadis Cantik Subang Ini Rela Susuri Daerah Banjir demi Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024

“Kami sangat berharap adanya tindakan dari pemerintah, kami butuh normalisasi sungai, karena banjir ini disebabkan oleh dangkalnya sungai-sungai yang ada disini,” harapnya.

Sementara itu, Kasie Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Sukasari Sony Sonanjaya mengungkapkan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh pendangkalan, penyempitan sungai dan rendahnya tanggul penahan.

Kondisi terkini banjir di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Minggu (12/2/2023).
Kondisi terkini banjir di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Minggu (12/2/2023). (TRIBUNJABAR.ID/AHYA NURDIN)

“Dulu setelah dikunjungi Ibu Kapolres pernah dilakukan normalisasi sepanjang 2 Kilometer, dan Alhamdulillah itu agak mendingan, dapat meminimalisir banjir disini,” ungkapnya.

Ia juga telah menyarankan kepada pihak Pemdes Anggasari untuk memprioritaskan penguatan tanggul dan normalisasi sungai secara bertahap dengan menggunakan anggaran yang ada.

“Saya pernah menyarankan kepada Pak Kades untuk membenahi ini dengan anggaran yang ada dulu, tidak apa-apa secara bertahap saja,"ucapnya.

Baca juga: Kini Ada Rumah Pompa di Kota Bandung, Bantu Banjir Surut dalam Hitungan Jam

Hingga berita ini di tulis warga mengaku belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, bantuan baru datang dari beberapa relawan dan perusahaan BUMN seperti Dahana.(*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved