Korban Wowon Datangi Polres Cianjur, Tak Curiga Saat Kirim Uang hingga Rp 100 Juta untuk Digandakan

Seorang korban penipuan Wowon Cs, pembunuh berantai, bernama Hana, membuat laporan di Polres Cianjur.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Hana seorang mantan PMI yang menjadi korban penipuan korban Wowon pelaku pembunuhan berantai saat membuat laporan di Mapolres Cianjur, Selasa (31/1/2023) malam. 

Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Seorang korban penipuan Wowon Cs, pembunuh berantai, bernama Hana, membuat laporan di Polres Cianjur.

Korban telah mengalami kerugian sebesar Rp 100 juta.

Hana merupakan seorang pekerja migran Indonesia (PMI). Dia mendatangi Mapolres Cianjur pada Selasa (31/1/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Dai datang ditemani petugas dari Mapolda Metro Jaya.

Hana mengatkan, kedatangannya ke Mapolres Cianjur tersebut untuk membuat laporan terkait penipuan yang dilakukan Wowon Cs.

"Saya tertipu oleh praktik investasi yang ditawarkan Wowon yang juga pelaku pembunuhan berantai," kata Hana kepada wartawan di Mapolres Cianjur.

Saat menjadi PMI, dia menginvestasikan sejumlah uang yang dikirim melalui rekening Dede sejak 2018 hingga 2021.

Baca juga: Yeni Istri Dede yang 2 Kali Lolos dari Pembunuhan Wowon Ternyata Berperan Jerat Para TKW

"Hampir setiap bulan saya kirim uang ke Wowon melalui rekening Dede. Paling sebesar Rp 2 juta. Sehingga kalau dihitung total kerugian saya menapai Rp 100 juta," jelas Hana.

Dia mengaku tidak merasa curiga kepada Wowon karena korban lainnya yaitu Siti kerap meyakinkannya seusai melihat langsung Wowon menggandakan uang.

"Saya diajak oleh Siti, kemudian saya juga tahu kalau Yeni juga ikut investasi. Makanya tidak curiga," katanya.

Solihin, Wowon, dan Dede, tiga serangkai pelaku pembunuhan berencana di Cianjur dan Bekasi.
Solihin, Wowon, dan Dede, tiga serangkai pelaku pembunuhan berencana di Cianjur dan Bekasi. (Istimewa)

Dia mengungkapkan, ternyata investasi tersebut tidak lain merupakan penipuan.

Ketika pulang ke Indonesia, uang investasi dan keuntungan yang ditawarkan tidak pernah terbukti.

Baca juga: Dari 11 TKW Korban Wowon, 2 di Antaranya Dibunuh, 2 Hilang dan Sisanya Masih Hidup

"Ketika saya pulang, ternyata uang saya tidak jelas ke mana. Setiap menagih selalu membuat alasan," ucapnya.

Hana berharap uang selama dia bekerja di Arab Saudi sejak 2017 hingga 2021 yang dikirimkan ke pelaku bisa kembali.

"Saya berharap uang kembali, karena itu hasil jerih payah saya selama bekerja di sana," katanya. (*)

Baca berita lainnya di GoogleNews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved