Pembunuhan Sekeluarga

Dari 11 TKW Korban Wowon, 2 di Antaranya Dibunuh, 2 Hilang dan Sisanya Masih Hidup

Benny menjelaskan, kelima PMI yang berada di luar negeri tersebut diduga berangkat secara ilegal, dan tersebar di Mesir hingga Dubai.

Editor: Ravianto
sidqi al ghifari/tribun jabar
Foto Siti Fatimah (31) saat masih muda. Ia jadi salah satu korban dalam kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon cs. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdhani mengungkap hasil investigasi yang dilakukan institusinya terkait kasus pembunuhan berantai Tenaga Kerja Wanita atau TKW yang diduga dilakukan Wowon Erawan cs.

Benny mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi BP2MI, dari 11 nama yang disebutkan penyidik Polda Metro Jaya, ada tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban Wowon cs yang masuk di dalam data resmi di lembaganya.

"Kami sudah memberikan keterangan data yang dianggap penting. Dari 11 TKW yang disebut dibanyak media, hanya ada 3 nama di sistem BP2MI," kata Benny dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Dari 11 TKW tersebut, ada dua orang yang dibunuh, lima berada di luar negeri, dua orang di Jakarta, dan dua orang belum diketahui keberadaannya.

Benny menjelaskan, kelima PMI yang berada di luar negeri tersebut diduga berangkat secara ilegal, dan tersebar di Mesir hingga Dubai.

"Yang masih berada di luar negeri, Evi Lusiana diduga di Dubai asal Bandung, Yeni Nursa'adah diduga berada di Mesir asal Cianjur, Hamidah Nursilah diduga berada di Riyadh asal Cianjur," ujarnya.

Parida seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang jadi korban pembuka rangkaian serial killer atau pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi dan Cianjur ternyata warga asal Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Parida seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang jadi korban pembuka rangkaian serial killer atau pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi dan Cianjur ternyata warga asal Kabupaten Bandung Barat (KBB). (hilman kamaludin/tribun jabar)

Dia mengatakan BP2MI masih menyelidiki terkait data dua PMI yang belum diketahui keberadaannya yaitu atas nama Nene dan Sulantini.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Metro Jaya. Ini ada 5 nama yang masih ada di luar negeri. Tapi karena keberangkatannya un-prosedural, itu yang sulit kita lacak," ucap Benny.

Dia mengungkapkan berdasarkan hasil koordinasi antara institusinya dengan Polda Metro Jaya, lokasi keberadaan PMI tersebut sudah terindentifikasi.

Sebelumnya, dua PMI yang diduga korban pembunuhan Wowon Cs belum diketahui keberadaannya. 

Polda Metro Jaya bekerja sama dengan BP2MI untuk menelusuri keberadaan kedua PMI tersebut.

"Ditreskrimum Polda Metro Jaya bekerja sama dengan BP2MI untuk menelusuri keberadaan para TKW korban penipuan serial killer Wowon cs, khususnya terhadap nama-nama yang saat ini belum diketahui keberadaannya," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 29 Januari 2023.

Kedua TKW ini bernama Neuneu dan Epi asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Keberadaan mereka hingga kini masih ditelusuri.

Keduanya diduga merupakan korban penipuan Wowon cs.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved