Ibu-ibu Geruduk Mapolres Indramayu Untuk Laporkan Pasutri Bos Arisan Bodong, Korbannya Ratusan Orang

Ratusan ibu-ibu di Indramayu menjadi korban arisan bodong mendatangi Polres Indramayu untuk melaporkan pasangan suami istri bos arisan bodong itu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Ibu-ibu mendatangi Kantor Polres Indramayu melaporkan bos arisan bodong, Rabu (1/2/2023). Mereka mendatangi Polres Indramayu untuk melaporkan pasangan suami istri bos arisan bodong itu. 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ratusan ibu-ibu di Kabupaten Indramayu menjadi korban arisan bodong.

Mereka pun berbondong-bondong datang ke kantor polisi untuk melaporkan pasangan suami istri bos arisan bodong tersebut.

Ada ratusan orang yang merasa ditipu oleh bos arisan bodonh tersebut hingga mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, bos arisan bodong itu yakni suaminya berinisial ARM dan istrinya YNG, mereka warga Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu.

Menurut salah seorang peserta arisan, Uun Kurniasih (44) mengatakan, arisan tersebut ada dua macam. Yakni arisan mingguan dan arisan bulanan.

Baca juga: Ceu Titiw Disambut Sumpah Serapah saat Gelar Perkara, Korban Arisan Bodong Geram Lihat Mukanya

"Itu sudah berlangsung sekitar 4 tahunan," ujar dia yang merupakan warga Desa Cangkingan kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/2/2023).

Uun Kurniasih menjelaskan, untuk arisan mingguan, jumlah pesertanya ada sebanyak 178 orang, dengan membayar iuran sebesar Rp 100 ribu per minggu per orang dan sudah berjalan selama 4 tahun.

Sedangkan arisan bulanan, jumlahnya pesertanya ada 66 orang, yakni dengan pembayaran Rp 500 ribu per bulan per orang dan sudah berjalan selama 2 tahun.

Semua iuran itu dibayar melalui via transfer bank ke nomor rekening suami bos arisan.

Pengocokan nama pun dilakukan sendiri oleh bos arisan dan tidak disaksikan oleh mayoritas peserta arisan.

Lanjut Uun Kurniasih, dari total 178 peserta arisan mingguan itu, dilaporkan oleh bos arisan sudah keluar sebanyak 163 nama.

Baca juga: Ini Modus Arisan Bodong di Garut yang Rugikan Nasabah Rp 2,5 Miliar, Pelaku Sudah Diamankan Polisi

Namun, nama-nama yang sudah keluar itu semua berasal dari luar desa, mereka pun tidak mengetahui nama-nama tersebut.

Jadi, berasumsi nama tersebut adalah fiktif dan bukan salah satu dari peserta arisan.

Untuk membuktikan kecurigaan mereka, para ibu-ibu itu sempat mendatangi kediaman bos arisan tersebut dan menuntutnya untuk membuka semua nama dalam gulungan kertas arisan sebagai bentuk transparansi.

"Waktu itu yang datang sekitar 50 orang, tapi yang ada di toples (kocokan arisan) cuma tinggal 15 nama. Janjinya nama-nama itu mau dibuka semua, tapi orangnya keburu kabur duluan,’’ kata Uun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved