Stok Beras di Jawa Barat

Stok Beras di Jawa Barat Dijamin Cukup, Belum Ada Kenaikan Harga Signifikan, Kata Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan kestabilan stok beras di Jawa Barat di tengah kabar kenaikan harganya di sejumlah daerah.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Putri Puspita
Foto ilustrasi: Yayan, penjual beras di Pasar Ancol, Kota Bandung, Kamis (26/1/2023). Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan kestabilan stok beras di Jawa Barat di tengah kabar kenaikan harganya di sejumlah daerah. 

Peninjauan dilakukan dalam rangkaian agenda Siaran Keliling (Sarling) Jabar.

Hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu saat Rakornas Forkopimda se-Indonesia di SICC Sentul, Bogor.

"Instruksi dari Presiden kepada kepala daerah adalah mengendalikan inflasi. Kabupaten Cirebon inflasinya di angka 4,8 persen," ucap Ridwan Kamil saat ditemui di Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon, Rabu (25/1/2023).

"Jadi Cirebon saya apresiasi, salah satunya adalah Pak Bupati harus rajin ke pasar melihat (harga) apa yang naik dan mencarikan solusi," imbuhnya.

Ridwan Kamil mengungkapkan, guna menurunkan inflasi, Pemda Kabupaten Cirebon bisa melakukan subsidi anggaran transportasi barang.

"Karena ada anggaran tidak terduga boleh menyubsidi transportasi barang, kalau bisa menurunkan harga," sebut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.

Ketika Kang Emil memantau harga bahan pokok di Pasar Pasalaran terdapat beberapa yang naik, di antaranya bawang merah dan buah-buahan impor.

"Saya monitor (di Pasar Pasalaran) yang naik itu bawang merah, kemudian buah-buahan impor. Lain-lain stabil, bahkan daging ayam lagi turun, biasanya di atas Rp 30.000 per kilogram sekarang Rp 26.000," ungkapnya.

Ridwan Kamil pun optimistis produksi beras di Janar akam terus meningkat.

Adanya Bendungan Sadawarna akan meningkatkan produksi beras Indramayu dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton per tahun.

"Produksi beras Indramayu 1,3 juta ton per tahun, dengan hadirnya Bendungan Sadawarna bisa naik menjadi 1,8 juta ton per tahun," ujar Ridwan Kamil di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Selasa (27/12/2022).

Kementerian Pertanian RI mencatat produksi padi Indramayu pada tahun 2021 mencapai 1.319.624 ton.

Urutan terbesar berikutnya setelah Indramayu adalah Kabupaten Karawang lalu Kabupaten Subang.

"Penyumbang surplus beras di Indonesia yang pertama adalah Kabupaten Indramayu yang produksinya mencapai 1,3 juta ton," sebut Gubernur.

Hadirnya Bendungan Sadawarna membuat Kabupaten Sumedang kini memiliki tiga bendungan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved