Antisipasi Cikbul, Dinkes Ciamis Sosialisasikan Jajanan Aman dan Sehat Kepada Guru dan Siswi UKS

Dinkes Ciamis bekerjasama Disdik Ciamis menggelar kegiatan sosialisasi Pangan Jajanan Anak Sekolah atau PJAS yang aman, sehat bergizi.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Dok Bid Promkes Dinkes Ciamis
Sosialisasi bahayanya cikbul dan edukasi pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang aman dan sehat yang diikuti guru pembina UKS, siswi aktivis UKS serta petugas Ausrem (anak usia sekolah dan remaja) dari 37 puskesmas se Ciamis di Aula Samudra Ciamis Jumat (13/1/2023) siang. 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMISDinkes Ciamis bekerjasama Disdik Ciamis menggelar kegiatan sosialisasi Pangan Jajanan Anak Sekolah atau PJAS yang aman, sehat bergizi.

Serta edukasi dan sosialisasi jajanan anak-anak yang membahayakan seperti chiki ngebul (cikbul), jajanan dengan zat pewarna berlebihan maupun berbahan pengawet berbahaya seperti borak, pijar maupun formalin.

Kegiatan yang berlangsung di bawah naungan program “Si Keren Halo Cinta” (Sistem Informasi Kesehatan Remaja Halo Cinta) tersebut berlangsung Aula Samudra, Jumat (13/1/2023) siang.

Peserta perwakilan guru unit kesehatan sekolah (UKS), pewakilan siswi aktivis UKS tingkat SMP (duta si keren halo cinta) dan petugas Ausrem (anak usia sekolah dan remaja) dari 37 wilayah kerja puskesmas se-Ciamis.

Baca juga: Cegah Adanya Korban Cikbul, Dinkes KBB Datangi Pedagang ke Sentra Jajanan Hingga Objek Wisata

“Pesertanya yang hadir tadi 37 orang guru pembina UKS tingkat SMP, 37 siswi aktivis UKS tingkat SMP dan petugas Ausrem dari 37 puskesmas,” ujar Kabid Promkes Dinkes Ciamis, dr Hj Eni Rohaeni kepada Tribunjabar.id, Jumat (13/1/2023).

Sementara pembicaranya adalah tim kesehatan dari Promkes Dinkes Ciamis, berikut tim keslingnya, serta akademisi dari Stikes Muhammadiyah Ciamis.

Materi utama pembahasannya, menurut dr Eni, seputar makanan dan jajanan sehat di lingkungan sekolah, yakni pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang aman, sehat dan bergizi.

“Perhatian utama yang dibahas tadi memang soal jajanan yang sekarang lagi menjadi sorotan yakni tentang cikbul,” katanya.

Chiki yang menggunakan nitrogen cair untuk menimbulkan sensasi asap sehingga ciki nya berasap (ngebul). Penggunakan nitrogen cair berlebihan (di atas batas ambang) bisa membahayakan kesehatan anak-anak yang mengkonsumsinya. Di beberapa daerah ditemukan kasus keracunan cikbul sehingga Kemenkes RI menerbitkan surat edaran darurat medis kasus cikbul.

“Tapi yang dibahas tidak hanya cikbul. Tetapi juga tentang pangan atau jajanan yang membahayakan lainnya,” jelas dr Eni.

Baca juga: Antisipasi Peredaran Jajanan Cikbul, Dinas KUKMP Ciamis Ingatkan ke Pedagang Bahaya Nitrogen Cair

Jajanan sekolah yang bisa membahayakan kesehatan anak-anak sekolah tersebut, katanya, tidak hanya cikbul saja tetapi juga jajanan diduga dengan penggunaan zat pewarna berlebihan maupun bahan pengawet .

Seperti arumanis, mie-mie kering, bakso.

Bahkan juga jajanan goreng-gorengan yang menggunakan minyak jelantah yang sudah berkali-kali dipakai.

“Kami dari Dinkes berharap para guru pembina UKS dan siswi aktivis UKS untuk selalu memantau sehat dan amannya jajanan yang ada di kantin sekolah maupun jajanan di sekitar sekolah. Terutama kantin sekolah harus dipantau secara rutin, termasuk para pedagang yang biasa mangkal sekitar sekolah,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved