Lato-lato Makan Korban, Bocah 8 Tahun Harus Operasi Mata setelah Lato-lato yang Dimainkannya Pecah
Bocah 8 tahun itu terpaksa operasi mata setelah lato-lato yang sedang dimainkannya pecah.
Muda Mahendrawan juga mengatakan dirinya meminta pihak sekolah dan para orangtua untuk mengawasi anak-anak.
"Boleh bermain, jika di luar sekolah, dan mohon atensi pada seluruh guru dan orangtua agar mengingatkan dan mengawasi anaknya untuk fokus belajar jika di sekolah," ujarnya.
Selain itu, Muda juga mengatakan bahwa dirinya tidak melarang permainan Lato-lato.
Hal ini karena lato-lato bisa dikategorikan permainan tradisional yang mencegah anak pada green screen atau gadget.
Pertimbangan ini ujarnya juga membawa dampak positif bagi anak untuk saling berinteraksi pada teman-teman di lingkungan dan meningkatkan solidaritas dan sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan AN sedang dalam pemulihan kesehatan di rumahnya.
"Anak tersebut sudah di rumah, dia rawat jalan, dan jika butuh pengobatan atau obat-obatan kita segera memberikannya," katanya.
Marijan mengatakan, anak berstatus pelajar SD tersebut akan menjalani rawat jalan ke dokter awal yang merawatnya. Jika dibutuhkan pendampingan, tim medis Kubu Raya akan senantiasa siap.
Kadis Marijan menuturkan kondisi mata kiri AN yang terluka dan mengalami pendarahan akibat permainan lato-lato, akan sembuh kembali pulih seperti semula jika menjalani perawatan medis secara intensif.
Lato-lato Dilarang Dibawa ke Sekolah di Bandung
Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) melarang murid SD membawa lato-lato ke sekolah karena mainan yang tengah digandrungi anak-anak itu bisa mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pertimbangan larangan ini dikeluarkan karena bukan tidak mungkin lato-lato itu dimainkan di lingkungan sekolah, sehingga suara berisik dari mainan tersebut tentunya akan mengganggu proses KBM di sekolah.
Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan KBB, Dadang A Sapardan, mengatakan larangan bagi murid untuk membawa lato-lato tersebut karena selain bisa mengganggu, mainan itu juga bukan alat pendukung proses KBM.
"Jadi lato-lato kita larang di bawa ke sekolah, apalagi sejak dulu juga barang yang bukan alat pendukung KBM dilarang untuk dibawa," ujarnya di Perkantoran Pemda KBB, Jumat (6/1/2023).
Selain bisa mengganggu proses KBM, kata dia, larangan untuk membawa lato-lato ke sekolah juga untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan karena mainan tersebut bisa dijadikan senjata saat berantem.
Nasib ASN di Landak Kalbar Viral Main HP & Merokok saat Upacara 17 Agustus, Bupati: Sanksi Setimpal |
![]() |
---|
Ngeri, Anak di Kalbar Tega Habisi Ayah Sendiri, Tak Terima Ditegur saat 'Ngelem' di Rumah |
![]() |
---|
Solusi Pengganti Kacamata: Lensa Kontak hingga Operasi Mata, Mana yang Tepat untuk Anda? |
![]() |
---|
Ancam Pemilik Bengkel karena Tak Dikasih Minuman Kaleng, Pria di Kalbar Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Di Kroasia, Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Tak Spenuhnya Berlibur karena Lakukan Operasi Mata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.