Lato-lato Makan Korban, Bocah 8 Tahun Harus Operasi Mata setelah Lato-lato yang Dimainkannya Pecah

Bocah 8 tahun itu terpaksa operasi mata setelah lato-lato yang sedang dimainkannya pecah.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Nappisah
Penjual Lato-Lato, Oding (49) saat memainkan permainan tersebut di Jalan Majalaya, Kabupaten Bandung. Senin (2/1/2023). Seorang bocah di Kalimantan Barat harus menjalani operasi gara-gara permainan yang sedang populer, lato-lato. 

TRIBUNJABAR.ID, KUBU RAYA - Seorang bocah di Kalimantan Barat harus menjalani operasi gara-gara permainan yang sedang populer, lato-lato.

Bocah 8 tahun itu terpaksa operasi mata setelah lato-lato yang sedang dimainkannya pecah.

Pecahan lato-lato itu mengenai bola mata sang bocah.

Kejadian ini menimpa seorang anak laki-laki yang berusia 8 tahun, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Ayah korban AJ menceritakan saat kejadian tersebut terjadi pada (27/12/2023).

“Waktu itu AN lagi main lato-lato di rumah temannya, terus setelah pulang saya lihat matanya sudah merah,” katanya kepada Tribun, Senin(9/1/2023).

Henhen Herdiana memainkan permainan Lato Lato.
Henhen Herdiana memainkan permainan Lato Lato. (Twitter Persib)

“Terus saya tanya kenapa?, awalnya tidak mau cerita, tapi saya pujuk akhirnya dia cerita, jadi pada saat main, lato-latonya pecah terus serpihannya tertancap di matanya,” katanya.

Setelah mengetahui hal tersebut, ia dan beserta keluarganya segera membawa anaknya ke rumah sakit.

“Awal kejadian itu kita bawa dulu ke Kimia Farma kemudian mendapatkan rujukan dan kita rujuk ke RSUD Soedarso, setelah dirawat ternyata harus di operasi dan berjalan lancar,” katanya.

Baca juga: Delapan Fakta Sosiologis Main Lato-lato, Harus Diketahui Ada Dampak Negatifnya

Untuk kondisi AN saat ini tampak sudah membaik dan mata yang dioperasi masih dapat melihat hanya sedikit kabur atau buram saja.

“Sekarang sih sudah mulai membaik, kita juga dikasi obat tetes dimana harus rutin untuk diberikan, cuma pandangan masih kabur dan matanya merah,” jelasnya.

Diimbau Tak Bawa Lato-lato ke Sekolah Agar Siswa Konsentrasi Belajar

Sempat beredar di media sosial kejadian tersebut bukan terjadi di lingkungan sekolah, melainkan terjadi di rumahnya dan pada waktu libur sekolah.

Plt Kepala Sekolah SDN 07 Sungai Raya, Sulistini menjelaskan kebenaran yang terjadi atas informasi yang menyebar di sosial media.

“Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah, waktu itu hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato-lato di sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah,” jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved