Wisata Kepulauan Riau

Wisata Sejarah Religi di Pulau Penyengat Kepualan Riau, Ada Masjid Unik yang Dibuat dari Putih Telur

Destinasi wisata yang patut dikunjungi di Kepulauan Riau adalah Pulau Penyengat. Salah satunya, ada masjid unik yang terbuat dari putih telur.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat, salah satu destinasi wisata sejarah religi di Kepulauan Riau. 

Konon sumur tua tersebut merupakan sumur ajaib karena menyimpan air tawar yang bisa diminum langsung.

Makam Raja Haji Fisabilillah Pulau Penyengat
Makam Raja Haji Fisabilillah Pulau Penyengat, Kepualuan Riau.

Sebagai informasi, pemanfaatan bangunan-bangunan bersejarah sebagai destinasi wisata di Pulau Penyengat ini tidak lepas dari upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Hery Mokhrizal, SH, MH menyebutkan, Pulau Penyengat selain wisata religi, banyak sejarah yang ada di sana.

"Apalagi pulau kebanggan masyarakat Tanjungpinang khususnya, juga sudah dinobatkan sebagai cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia," ucapnya.

Sebab itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sangat fokus dalam melakukan pembenahan agar destinasi wisata tersebut lebih menarik lagi.

"Pak Gubernur sangat menginginkan, pulau penyengat menjadi wisata yang lebih baik lagi. Maka banyak penataan yang akan dilakukan, " ucapnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, bahwa ia sudah meninjau langsung beberapa titik pekerjaan di Pulau Penyengat ini. Menurutnya Pekerjaan sudah selesai dan hasilnya baik.

"Alhamdulillah kemarin saya keliling, pekerjaannya sudah selesai dengan bagus. Saat ini tinggal menyelesaikan revitalisasi masjid. Karena ini tidak gampang urusannya. Catnya saja kita impor dari Jerman, ini rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Karpetnya juga kita pesan dari Turki. Mudah-mudahan 2 atau 3 minggu lagi ini selesai" jelasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Ansar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Pulau Penyengat atas dukungan dilaksanakannya pekerjaan tersebut.

Ia berharap dengan kondisi yang ada sekarang, masyarakat ikut menjaga kebersihan pulau, minimal mulai dari halaman rumahnya masing-masing.

"Agar tidak kembali semrawut, juga kita harapkan adanya pengawasan, jangan ada lagi yang bangun itu kios-kios yang atapnya sampai ke jalan. Pak Camat dan Bu Lurah bantu awasi ini, saya pun ikut mengawasi" kata Gubernur Ansar.

Gubernur pun mengungkapkan rencananya begitu seluruh Pulau Penyengat selesai proses revitalisasinya. Seperti pembentukan Badan Pengelola dan perekrutan tenaga kebersihan.

"Melalui Badan Pengelola itu nanti kalau ada tamu-tamu datang bisa difasilitasi. KIta juga akan segera merekrut 15 orang tenaga, nanti dikoordinir oleh Dinas PUPP. 12 orang sebagai tenaga kebersihan, dua orang khusus menangani lampu-lampu dan satu orang untuk utusan kebersihan masjid" ungkap Gubernur Kepri.

Sebelumnya, Kepala BPPW Kepri Fasri Bachmid menyampaikan, untuk pekerjaan lanjutan di tahun anggaran 2023, Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran sebesar lebih kurang Rp 43 miliar.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved