Varian Omicron XBB Cepat Menular, Masyarakat Diimbau Jangan Menunda Lakukan Hal Ini

Varian Omicron XBB cepat menular oleh karena itu masyarakat diimbau jangan menunda melakukan hal ini

Editor: Siti Fatimah
Kompas.com/Shuttterstock
Ilustrasi Sub varian Omicron XBB 

Adapun varian baru XBB merupakan hasil evoulsi dari varian Omicron.

Karenanya varian XBB memiliki sifat dasar yang sama dengan Omicron dari segi kecepatan penularannya.

Disamping itu, varian ini juga dianggap setara dengan kemampuan varian Omicron BQ.1.1 dalam menghindari sistem imun tubuh (imun escape).

Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19 ()

“Varian XBB ini selain cepat penyebarannya juga bersifat imun escape setara dengan Omicron BQ. 1.1 yang bersifat paling mampu menghindar dari sistem imun kita. Ini patut menjadi perhatian kita semua,”terangnya.

Di Singapura saat ini terjadi peningkatan kasus gelombang XBB.

Menurutnya, Singapura dengan cakupan vaksinasi yang bagus, namun angka kasus XBB meningkat kebih dari 50 persen  dimungkinkan karena program testing, tracing, genomic survayang cukup tinggi sehingga banyak temuan kasus.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jabar Kembali Naik Dua Kali Lipat, Kini Capai 600-an Kasus Per Hari

“Singapura ini mungkin testing dan tracingnya cukup tinggi sehingga tidak berarti negara lain yang rendah kasus XBB ini memang rendah kasusnya. Bisa jadi karena testing, tracing, genomic surveillance belum tinggi,”paparnya.

Gunadi menyampaikan bahwa saat ini Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM terus aktif berpartisipasi melakukan pengawasan genom (genomic surveillance).

Pihaknya hingga saat ini terus melakukan pemeriksaan sampel dengametode whole genome sequencing atau pengurutan keseluruhan genome pada virus Covid-19 untuk melacak bagian yang mengalami perubahan materi genetik atau mutasi di wilayah DIY dan Jawa Tengah.

“UGM masih terus melakukan genomic surveillanc. Kita ambil sampel di akhir September 2022 lalu dan saat ini masing dalam proses running serta analisis harapannya hasilnya bisa keluar di minggu-minggu ini untuk bisa mengetahui apakah ada XBB di DIY dan Jateng,” Katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved