Suami yang Habisi Istri di Karawang Sempat Sujud Minta Maaf ke Mertua Sehari Sebelum Hari Nahas

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Keluarga korban membantah kalau Ahmad Sanudin (31) yang merupakan pembunuh istrinya yang bernama Sopiyani sering dimarahi mertua karena pengangguran.

"Sebagai orang tua sudah sewajarnya kita menasihati anak, tidak memarahi," kata Kasem, ibu Sopiyani di rumah duka Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Selasa (18/10/2022).

Rabu pekan lalu, kata Sopiya, memang terjadi pertengkaran.

Kasem dan suaminya, ayah Sopiya, yang mendengar pertengkaran kemudian meminta Ahmad Sanudin tidak mengeluarkan kata kasar kepada anaknya.

Dia juga meminta agar Sopiya tak usah diajak dulu ke Cikarang untuk mencari kerja.

Sebab, Ahmad Sanudin berencana akan mengontrak rumah di Cikarang sambil mencari kerja.

Baca juga: Kasus Suami Habisi Istri di Karawang, Keluarga Korban Berharap Ahmad Dihukum Berat

"Kita tentu khawatir dengan keadaan itu. Saya minta jangan dulu ajak Sopiya. Terlebih dia mau ngontrak di sana. Padahal dia baru mau melamar kerja. Saya nasehati. Kalau mau berangkat juga kita bekali," kata Kasem.

Kasem mempersilakan Ahmad mengajak Sopiya jika telah diterima kerja.

Sebab, banyak kebutuhan yang perlu dibayar. Misalnya indekos.

Nasihat itu pun disampaikan dengan wajar.

Setelah pertengkaran itu, sehari sebelum pembunuhan terjadi, Ahmad Sanudin kemudian menemui ayah Sopiya.

Sambil bersujud di kaki ayah mertuanya, ia meminta maaf soal pertengkaran yang terjadi sebelumnya.

Bahkan, pada Jumat (14/10/2022) korban dan pelaku pergi bersama ke Kebon Kembang untuk berjalan-jalan.

Baca juga: Suami Habisi Istri di Karawang, Pelaku Kirimkan Pesan Ini ke Saudara Korban lalu Melarikan Diri

Sekitar pukul 14.00 WIB, keduanya pulang dan masuk kamar.