Kasus Suami Habisi Istri di Karawang, Keluarga Korban Berharap Ahmad Dihukum Berat

Keluarga korban pembunuhan berharap Ahmad Sanudin (31) dihukum berat. Keluarga menilai Ahmad melakukan tindakan terencana.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
Ano saat berada di makam Sopiyani, perempuan di Karawang yang dihabisi suaminya sendiri. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Keluarga korban pembunuhan berharap Ahmad Sanudin (31) dihukum berat.

Mereka menilai Ahmad melakukan perencanaan sebelum menghabisi nyawa istrinya, Sopiya.

"Kalau kita berharap ia dihukum maksimal, " kata paman Sopiya, Ano (49), kepada Tribun Jabar di rumah duka Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Selasa (18/10/2022).

Ano mengatakan Ahmad seperti merencanakan pembunuhan. Korban dijerat dengan tali.

"Saya yakin bukan spontan, tetapi ada unsur berencana, " katanya.

Setelah membunuh istrinya, Ahmad Sanudin kemudian kabur.

Baca juga: Suami Habisi Istri di Karawang, Pelaku Kirimkan Pesan Ini ke Saudara Korban lalu Melarikan Diri

Saat kabur, Ahmad mengirim pesan WhatsApp kepada sejumlah kerabat Sopiya.

Ia mengirimkan pesan kepada bibi korban. Ia memberitahukan kepada bibi korban, dirinya telah membunuh Sopiya.

Ahmad mengirimkan pesan menggunakan gawai milik Sopiya.

"Urang menta maaf atas penyesalan datang panderi tos ngalengit kn nyawa Sopi (Saya minta maaf atas penyesalan selalu datang terakhir. Sudah menghilangkan nyawa Sopi)," tulis Ahmad Sanudin.

Polisi melakukan identifisikasi kasus seorang istri dibunuh suaminya sendiri di Karawang.
Polisi melakukan identifisikasi kasus seorang istri dibunuh suaminya sendiri di Karawang. (Istimewa)

Saat menerima pesan WA, bibinya masih kebingungan.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Karawang, Angkot Pelayat Terguling Setelah Gagal Nanjak, 1 Penumpang Meninggal

Dia kemudian menanyakan maksud dari pesan tersebut. Pelaku kemudian meminta bibinya untuk mengecek kamar Sopiya.

"Tempo che Opi dkamar (lihat Opi di kamar), "  katanya.

Menurut Ano, kemudian pesan tersebut diberitahukan kepada ayah korban.

Ayah korban pun tak percaya melihat anaknya sudah terbujur kaku di kamar dengan luka jeratan tali. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved