Kapolri Ungkap Bharada E Lihat Brigadir J Sudah Bersimbah Darah di Depan Sambo yang Pegang Pistol

Misteri kematian Brigadir J belum sepenuhnya terkuak. Mengenai motif penghilangan nyawanya masih abu-abu karena belum sepenuhnya terkuak ke publik.

Editor: Giri
Istimewa/Facebook/Roslin Emika
Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya, tampak Brigadir J (keempat dari kanan) dan Bharada E (paling kiri) 

Faktanya, Bharada E ditetapkan sebagai tersangka.

Akhirnya, kata Sigit, Bharada E bersedia memberikan keterangan secara jujur dan terbuka.

Baca juga: Bisakah Putri Chandrawati Jadi Justice Collaborator seperti Bharada E? LPSK: Emang Mau Lawan Suami?

"Dan ini juga yang kemudian mengubah semua informasi awal dan keterangan yang diberikan saat itu. Richard minta disiapkan pengacara baru serta tidak mau dipertemukan dengan saudara FS," kata dia.

Sigit mengakui terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Satu di antaranya ada personel Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri yang meminta pelaksanaan pemakaman Brigadir Yosua tidak dilakukan secara kedinasan.

"Karena menurut personel divpropam tersebut terdapat syarat yang harus dipenuhi dan dalam hal ini mereka menyatakan ada perbuatan tercela sehingga tidak dimakamkan secara kedinasan," kata Kapolri.

Tak hanya itu, Kapolri juga menjabarkan tindakan eks Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan turut berperan pada kasus ini.

Menurut pemaparan Kapolri, Hendra meminta pihak keluarga Brigadir Yosua untuk tidak merekam kedatangan peti jenazah di Jambi.

Kemudian, keluarga juga tidak diperkenankan merekam atau pun memotret jenazah Brigadir Yosua.

Baca juga: Efek Domino Kasus Pembunuhan Brigadir J, 4 Kombes dan 20 Polisi Lain Dimutasi ke Yanma Polri

"Brigjen Pol Hendra, Karopaminal (kini eks Karopaminal) menjelaskan dan meminta saat itu untuk tidak direkam dengan alasan terkait masalah aib," ucap dia.

Brigjen Hendra, kata Kapolri, menjelaskan soal luka tembak di beberapa bagian tubuh kepada keluarga Yosua.

Namun, keluarga Yosua tidak serta merta memercayai penjelasan tersebut.

"Terkait penjelasan tersebut, keluarga tidak percaya dengan penjelasan yang telah diberikan personel itu. Beberapa hal ditanyakan masalah CCTV yang ada di TKP, hal-hal yang dirasa janggal, kemudian terkait dengan barang-barang korban termasuk handphone dan kejanggalan-kejanggalan ini viral di media dan mendapat perhatian publik," ungkap dia.

Brigjen Hendra termasuk salah satu petinggi Polri yang akhirnya ditahan di Mako Brimob.

Dia diduga melanggar kode etik karena melakukan obstruction of justrice untuk mengaburkan kasus kematian Brigadir J. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri: Bharada E Lihat Brigadir J Terkapar Bersimbah Darah di Depan Ferdy Sambo"
dan dengan judul "Kapolri: Brigjen Hendra Minta Keluarga Tak Rekam Jenazah Brigadir J karena Alasan Aib"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved