Update covid-19, 1.766 Orang di Kota Bandung Berstatus Positif Covid-19, Terbanyak ke-3 di Jabar

Bodebek dan Bandung Raya pun menjadi kawasan aglomerasi dengan jumlah kasus aktif Covid-19 terbanyak di Jabar

ISTIMEWA
ilustrasi covid - Angka kasus Covid-19 di Jawa Barat kembali meningkat tajam sejak awal Juni 2022. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Angka kasus Covid-19 di Jawa Barat kembali meningkat tajam sejak awal Juni 2022.
Bodebek dan Bandung Raya pun menjadi kawasan aglomerasi dengan jumlah kasus aktif Covid-19 terbanyak di Jabar pada gelombang penyebaran varian Omicron BA.4 dan BA.5 ini.

Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar mencatat 13.351 kasus aktif atau orang yang menjalani perawatan dan isolasi mandiri di Jabar per 2 Agustus 2022.

Angka terbaru ini jauh lebih besar dibandingkan kasus aktif pada 2 Juni 2022 lalu yang hanya 432 orang.

Baca juga: Dinkes Kabupaten Cirebon Tak Ingin Menyimpan Stok Vaksin Covid-19 Terlalu Banyak karena Hal Ini

Terakhir pada 2 Agustus 2022 saja terdapat penambahan 1.549 kasus baru Covid-19 di Jabar.

Padahal jika dibandingkan dengan dua bulan lalu, yakni pada 2 Juni 2022, saat itu hanya bertambah 32 kasus baru saja.

Pikobar pun menyatakan daerah dengan kasus aktif Covid-19 terbanyak di Jabar.

Pertama adalah Kota Depok dengan 4.899 kasus, kemudian Kota Bekasi 2.569 kasus, Kota Bandung 1.766 kasus, Kota Bogor 884 kasus, Kabupaten Bogor 864 kasus, Kabupaten Bekasi 667, Kabupaten Bandung 359, Kota Cimahi 273, dan Kabupaten Bandung Barat 174 kasus.

Dari 13.351 orang dengan status aktif Covid-19 tersebut, yang menjalani perawatan hanya 645 orang di 341 rumah sakit di Jabar.

Sisanya, menjalani pengobatan mandiri di rumah masing-masing. Dengan demikian, angka keterisian rumah sakit perawatan Covid-19 di Jabar hanya 8,54 persen, atau terisi 645 dari 7.554 tempat tidur yang tersedia.

Baca juga: PTM di Cimahi Dihentikan Jika Kasus Positif Covid-19 di Sekolah Itu Capai 5 Persen

Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmadja, mengatakan memang dalam rentang dua minggu terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jabar rata-rata di angka 900 sampai 1.000-an kasus per hari.

"Memang peak-nya adalah saat ini dan saya melihat yang penting indikator-indikator Jawa Barat, kesiapan kita misalnya Bed Occupancy Rate kita masih remdah. Jadi artinya sangat terkendali, sementara bahwa kalau kita melihat di Juni tahun lalu kan di atas 60 persen," katanya.

Ia mengatakan kebanyakan kasus Covid-19 yang ada saat ini memiliki kefatalan yang rendah. Artinya orang yang positif Covid-19 kebanyakan cukup melakukan isolasi mandiri.

"Seupaya mungkin dilakukan dengan baik karena sangat efektif, misalnya 7 sampai 10 hari isoman itu akan negatif sendiri. Dan memang kasus tertinggi masih Bodebek, masih di angka 75 persen, lalu sisanya di Bandung Raya," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved