LPAI Minta Warga Majalengka Tak Beri Sedekah ke Anak Jalanan: Cenderung Berharap Bantuan Orang Lain

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Majalengka, Aris Prayuda meminta warga kota angin untuk tidak bersedekah kepada para anak jalanan.

Sebab, selama ini pihaknya masih menemukan sejumlah anak jalanan yang berada di persimpangan maupun di simpang jalan di pusat Majalengka Kota.

Untuk mencegah itu, pihaknya tengah mengkampanyekan untuk melarang beri apapun kepada anak jalanan di lampu merah.

Baca juga: Cerita Egi Trialogi, Guru Honorer Majalengka yang Sukses Dirikan Sekolah Anak Jalanan

"LPAI melarang beri apapun. Kita justru sedang kampanye itu," ujar Aris, Rabu (20/7/2022).

Aris menyampaikan, pihaknya pun mendorong Pemerintah Daerah bersama elemen masyarakat untuk mengkampanyekan "Bebas dari Jalan".

Secara garis besar, LPAI Majalengka menawarkan konsep kampanye larangan memberi pada anak jalanan.

"Itu sudah diatur dalam Perda No 10 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan Ketertiban Umum, ketentraman dan Perlindungan Masyarakat."

"Tinggal bagaimana Pemerintah bersama masyarakat untuk mengimplementasikannya," ucapnya.

Disinggung aksi di lapangan sendiri, Aris memaparkan, konsepnya adalah dengan membuat pamflet menempel di tiap titik dan media sosial pemerintah.

Yakni larangan memberi di Lampu Merah, Pasar, Alun alun serta spanduk di persimpangan jalan.

Tujuannya, agar masyarakat sadar akan pentingnya tidak memberi kepada anak jalanan.

Menurut Aris, kebiasaan memberi ini malah membuat mental anak-anak tersebut tidak berkembang.

Baca juga: Harus Ditindak, Anak Jalanan di Kota Bandung Lakukan Tindakan Tak Senonoh ke Penumpang Motor

"Mereka cenderung berharap bantuan orang lain dengan usaha yang biasa saja."

"Jika memang masyarakat Majalengka mempunyai perhatian lebih dengan ingin memberi mereka lebih, maka bisa disalurkan melalui Baznas, Dinas Sosial dan juga bisa melalui LPAI Majalengka," jelas dia.