SOSOK Boris Johnson, Letakkan Status PM Inggris Setelah Ditinggal Puluhan Menteri dan Pejabat Tinggi
Inilah sosok Boris Johnson yang secara resmi menanggalkan statusnya sebagai Perdana Menteri Inggris pada Kamis (7/7/2022).
Kemenangan Johnson ini menjadi salah satu titik terang Partai Konservatif yang sempat kehilangan pendukung.
Sembari berkecimpung di dunia politik, Johnson terus menekuni hobi menulisnya.
Sejumlah buku yang ia terbitkan antara lain Lend Me Your Ears (2003), Seventy-two Virgins (2004), The Dream of Rome (2006), dan sebuah survei sejarah Kekaisaran Romawi.
Kembali ke parlemen
Boris Johnson kembali menginjakkan kaki ke kursi parlemen pada 2015, setelah memenangkan daerah pemilihan Uxbridge dan South Ruislip.
Kemenangannya ini memunculkan spekulasi bahwa dia akhirnya menantang Perdana Menteri David Cameron dari Partai Konservatif.
Adapun di masa genting Inggris, Johnson menjadi juru bicara jelang pemilihan referendum nasional 23 Juni 2016, terkait keputusan tetap bergabung atau tidaknya Inggris sebagai anggota Uni Eropa.
Hasil referendum, sebanyak 52 persen menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Keputusan ini kemudian mendorong David Cameron untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.
Seusai pengunduran diri Cameron, Partai Konservatif tak langsung mencalonkan Boris Johnson menjadi Perdana Menteri.
Dilansir dari laman gov.uk, mulai 13 Juli 2016 hingga 9 Juli 2018, Johnson menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris.
Ia kemudian terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris pada Juli 2019, setelah memenangkan pemilihan Pemimpin Partai Konservatif. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com