Tekanan Darah Tinggi Mengancam Kesehatan Ginjal, Beresiko Kronis, Berikut Faktanya

Tekanan darah tinggi atau hipertensi memicu atau beresiko mengganggu kesehatan ginjal bahkan ginjal kronis

Editor: Siti Fatimah
NET
Ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekitar 850 juta orang menderita penyakit ginjal diseluruh dunia. Dengan kasus kematian yang disebabkan penyakit ginjal semakin meningkat setiap tahunnya. 

Dikutip dari laman resmi Unair, Pakar Kedokteran UNAIR Prof Mochammad Thaha dr PhD SpPD-KGH FINASIM FACP FASN memperkirakan bahwa penyakit ginjal diproyeksikan akan menjadi 5 penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2040 mendatang. 

Beliau juga menyampaikan, setidaknya 10 persen populasi dunia menderita penyakit ginjal kronis, dan diperkirakan 9 dari 10 penderita tersebut tidak menyadari akan bahaya penyakit yang diidapnya. Dalam hal ini, sebuah literasi merupakan hal penting yang harus ditekankan. Tema hari ginjal sedunia pada tahun ini bertujuan untuk memberikan arahan menyeluruh mengenai edukasi dan literasi kesehatan ginjal, mengingat angka kematian akibat penyakit tersebut semakin meningkat. Hari ginjal sedunia menjadi momentum untuk menciptakan akses yang terjangkau dan merata mengenai penyuluhan kesehatan, perawatan, dan pencegahan penyakit ginjal bagi semua lapisan masyarakat.

Baca juga: Darah Tinggi Sering Kumat, Coba Konsumsi 7 Makanan Ini, Bisa Stabilkan Tekanan Darah

“Kesehatan ginjal tentunya berlaku untuk siapa saja dan berlaku dimana saja, mulai pencegahan sampai deteksi dini serta pemerataan akses pelayanan,” ujar Dosen FK tersebut.

Penyakit ginjal umumnya tidak bergejala sehingga tidak mudah untuk memahami penyakit ini. Akibatnya banyak orang yang tidak mengetahui kapan harus bertindak dan mencari pertolongan medis, mengingat tanda dari datangnya penyakit tidak dapat dilihat dan diraba.

“Dalam hal ini, kesadaran untuk bertindak akan meningkat melalui literasi kesehatan,” imbuhnya.

ilustrasi ginjal
ilustrasi ginjal (Pixabay)

Ia menjelaskan, terdapat tiga faktor risiko utama terkait penyakit ginjal kronis khususnya di Indonesia, yaitu hipertensi, obesitas, dan diabetes.

Ketiganya sangat mempengaruhi terancamnya kesehatan ginjal.

Baca juga: Minum Rebusan 10 Lembar Rebusan Daun Ini, Bisa Bantu Persoalan Kesehatan Darah Tinggi dan Asam Urat

Hipertensi

Prof Thaha menyebutkan bahwa hipertensi memiliki nilai rerata prevalensi sebesar 34,1 persen pada 34 (tiga puluh empat) provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 22,2 persen dan prevalensi tertinggi sebesar 44,1 persen.

Obesitas

Sedangkan obesitas memiliki nilai rerata prevalensi sebesar 21,8 persen pada 34 (tiga puluh empat) provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 10,3 persen dan prevalensi tertinggi sebesar 30,2 persen.

Ilustrasi
Ilustrasi (Web)

Diabetes

Memiliki Prevalensi Diabetes Melitus sebesar 8,5 persen. “Sedangkan nilai rerata prevelensi penyakit ginjal kronis sebesar 3,8‰ (tiga koma delapan permil) pada 34 Provinsi, dengan nilai prevalensi per-provinsi terendah sebesar 1,8‰ (satu koma delapan permil) dan tertinggi sebesar 6,4‰ (enam koma empat permil),” ungkapnya.

Hal tersebut membuktikan bahwa penyakit ginjal menjadi ancaman masyarakat akan kesehatan yang kurang terpelihara.

Baca juga: Cukup Diminum Dua Hari Sekali Secara Rutin, Jus Buncis Bisa Usir Darah Tinggi, Begini Cara Buatnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved