Sebelum Perang Rusia dan Ukraina, Andriy Shevchenko Serukan Kebanggaan Pada Negaranya

Rusia sedang perang dengan Ukraina. Eks AC Milan, Andriy Shevchenko menyampaikan pesan patriot tentang negaranya.

Editor: Mega Nugraha
AFP PHOTO/KREMLIN.RU/HANDOUT
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di televisi beberapa saat sebelum memulai serangan terhadap Ukraina, Kamis (24/2/2022) pagi waktu Moskow. 

TRIBUNJABAR.ID - Rusia sedang perang dengan Ukraina. Eks AC Milan, Andriy Shevchenko menyampaikan pesan patriot tentang negaranya.

Di akun Twitter, eks bintang AC Milan itu menyerukan kebanggaannya pada Ukraina.

"Ukraina adalah tanah air saya! Saya selalu bangga dengan rakyat dan negara saya," ujarnya melalui Twitter.

Dalam 30 tahun terakhir, dia menyebut warga Ukraina sudah melewati masa sulit dan bisa keluar jadi bangsa yang bekerja keras.

"Kami sudah melalui banyak masa sulit dan selama 30 tahun terakhir kami telah terbentuk sebagai sebuah bangsa! Bangsa yang tulus, pekerja keras dan warga negara yang mencintai kebebasan," kata dia.

Dengan bangsa yang warganya pekerja keras dan mencintai kebebasan, itu jadi aset terpenting mereka.

Baca juga: Ini Kata-kata Presiden Rusia Putin Sebelum Hujani Ukraina dengan Rudal, Tak Gubris Sekjen PBB

"Ini adalah aset terpenting kami! Hari ini adalah waktu yang sulit bagi kami semua. Tetapi kami harus bersatu! Dalam persatuan, kami akan menang! Kemuliaan bagi Ukraina!," katanya.

Shevchenko mencapai kejayaan bersama AC Milan. Dia merumput bersama klub berjulukan Rossoneri itu selama delapan musim dengan kontribusi 175 gol dalam 322 penampilan lintas kompetisi.

Kemudian, Shevchenko pindah ke Inggris membela Chelsea. Selama berkostum The Blues, produktivitas Shevchenko menurun karena hanya mencetak 22 gol dalam 77 pertandingan kompetitif.

Presiden Rusia Umumkan Perang

Serangan militer Rusia sudah dilancarkan ke wilayah Ukraina, Kamis (24/2/2022) pukul 05.50 waktu Moskow. Dalih serangan itu adalah melindungi para pemberontak anti-Kiev yang selama ini didukung penuh Kremlin.

Hanya beberapa saat sebelum rudal pertama ditembakkan ke wilayah tetangganya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pernyataan perangnya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan Rusia tidak berniat menduduki Ukraina, melainkan hanya melumpuhkan kekuatan militernya.

Putin mengatakan, operasi militer dibutuhkan untuk melindungi warga sipil di timur Ukraina. Alasan ini sudah diduga Amerika Serikat akan digunakan Rusia untuk melancarkan aksi militernya.

Tak hanya itu, Vladimir Putin juga memperingatkan pasukan Ukraina untuk tidak melawan.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved