Rusia Serang Ukraina
Ini Kata-kata Presiden Rusia Putin Sebelum Hujani Ukraina dengan Rudal, Tak Gubris Sekjen PBB
Serangan militer Rusia sudah dilancarkan ke wilayah Ukraina, Kamis (24/2/2022) pukul 05.50 waktu Moskow. Serangan itu tak lama setelah pidato Putin.
Penulis: Adi Sasono | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - Serangan militer Rusia sudah dilancarkan ke wilayah Ukraina, Kamis (24/2/2022) pukul 05.50 waktu Moskow.
Dalih serangan itu adalah melindungi para pemberontak anti-Kiev yang selama ini didukung penuh Kremlin.
Hanya beberapa saat sebelum rudal pertama ditembakkan ke wilayah tetangganya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pernyataan perangnya.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan Rusia tidak berniat menduduki Ukraina, melainkan hanya melumpuhkan kekuatan militernya.
Putin mengatakan, operasi militer dibutuhkan untuk melindungi warga sipil di timur Ukraina. Alasan ini sudah diduga Amerika Serikat akan digunakan Rusia untuk melancarkan aksi militernya.
Tak hanya itu, Putin juga memperingatkan pasukan Ukraina untuk tidak melawan. "Letakkan saja senjata kalian, lalu pulang ke rumah masing-masing," kata Putin.
Baca juga: 4 Fakta Terbaru Perang Rusia Vs Ukraina, Bom Berjatuhan di 3 Kota, Pejuang Ukraina Yakin Menang
Putin juga melontarkan ancamannya pada negara manapun yang berniat ikut campur dan mencoba menghentikan aksi militer Rusia.
"Kepada siapa pun yang berniat ikut campur dan menghentikan kami, kalian akan menghadapi konsekuensi yang tidak pernah kalian lihat dalam sejarah," kata Putin.
Hampir bersamaan dengan pidato Putin, Sekjen PBB Antonio Guterres memohon pada Putin untuk tidak melanjutkan niatnya menyerang Ukraina.
"Hentikan pasukanmu menyerang Ukraina. Beri kesempatan pada perdamaian. Sudah terlalu banyak orang mati," kata Guterres.
"Atas nama kemanusiaan, bawa pasukanmu pulang," kata Guterres.
Pernyataan Guterres itu disampaikan untuk membuka pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar atas permintaan Ukraina.
Permintaan itu disampaikan Ukraina karena melihat serangan Rusia sudah tidak bisa dihindarkan lagi.
Tak lama setelah Putin menyudahi pidatonya, serangan demi serangan dilancarkan ke arah Ukraina.
Serangan berskala penuh itu dilancarkan dari sisi utara, selatan dan timur secara simultan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/vladimir-putin-presiden-rusia-rusia-menganggap-amerika-serikat-dan-republik-ceko.jpg)