Kasus Aktif Covid-19 di Bandung Sudah Hampir 10 Ribu, Sukajadi Kini Paling Banyak

Kasus positif Covid-19 di Kota Bandung per Senin (21/2/2022) menembus angka 9.797.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
AFP
Foto yang diambil pada Minggu (16/1/2022) ini memperlihatkan warga menjalani tes Covid-19 di Ningbo di Provinsi Zhejiang, China timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung per Senin (21/2/2022) menembus angka 9.797.

Jumlah ini menunjukkan tren peningkatan dibandingkan kondisi pada Januari 2022. 

Terbanyak kasus positif aktif Covid-19 di Kota Bandung beralih dari wilayah Kecamatan Antapani ke Kecamatan Sukajadi dengan 592 kasus, Coblong 567 kasus, Antapani 552 kasus, Buahbatu 462 kasus, dan Kiaracondong 458 kasus.

Di tingkat kelurahan, kasus Covid-29 tertinggi masih di wilayah Antapani tepatnya Antapani Kidul 270 kasus, Dago 205 kasus, Cipedes 167 kasus, Margasari 158 kasus, dan Sukamiskin 151 kasus.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, menyatakan kasus Covid-19 masih terkendali melalui langkah-langkah antisipasi semisal ganjil genap, penutupan sejumlah ruas jalan, dan penyediaan tempat isolasi mandiri. 

"Biasanya (kasus) meningkat lagi setelah weekend, tetapi tidak begitu signifikan. Memang kami terus berupaya menekan terhadap adanya peningkatan terkonfirmasi aktif."

Tentunya tak hanya mengandalkan pemerintah melainkan peran serta masyarakat. Di pasar, kami mengimbau pedagang untuk tak abai protokol kesehatan," katanya saat dihubungi, Selasa (22/2/2022).

Asep juga mengaku saat ini angka bed occupancy rate (BOR) Kota Bandung masih berada di 48,42 persen.

Sisanya pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing atau memanfaatkan tempat isolasi mandiri yang ada di kewilayahan berjumlah 9285 tempat.

"Alhamdulillah kami juga telah miliki tempat pelayanan terpusat di Kawaluyaan sebanyak 100 tempat tidur. Jadi, kami bisa mendorong ke sana tapi semoga tak terisi," ujarnya.

Ketika disinggung terkait Kota Bandung masuk dalam PPKM level 3 atau 4, Asep menegaskan masih berada di level 3 dan kemungkinan masih dapat terus menekan BOR.

"Yang dirawat di rumah sakit Kota Bandung itu sekitar 55 persen warga luar Bandung. Kasus melonjak di Bandung itu dimulai pada awal Februari sampai sekarang."

"Pelaksanaan ganjil genap dan penutupan jalan dalam dua minggu ini kami rasa juga efektif sekali menekan kasus penyebaran sekitar 17,85 persen," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved