Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Siap Diuji Coba, Waktu Tempuh Jakarta Bandung hanya 35 Menit
Megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung itu bakal menghubungkan Jakarta dan Bandung hanya dalam waktu 35 menit.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mega proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal segera diuji coba akhir tahun ini. Progres pembangunan saat ini sudah mencapai 79,9 persen.
Megaproyek transportasi modern itu bakal menghubungkan Jakarta dan Bandung hanya dalam waktu 35 menit.
Hal itu diungkapkan Allan Tandiono, Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), saat menjadi narasumber dalam Studium Generale ITB, Rabu (26/1/2022).
Acara digelar secara daring melalui Zoom dan disiarkan secara langsung via Youtube ITB.
Baca juga: Harapan Erick Thohir, Kereta Api Cepat Bisa Sampai ke Surabaya Setelah Ada Transfer Ilmu
"Saat ini, kereta paling cepat yang ada di Indonesia beroperasi dengan kecepatan 110 km/jam. Rangkaian KCJB nanti akan bisa mencapai kecepatan 350 km/jam dan jalur Jakarta-Bandung dapat ditempuh hanya 35 menit," ujar Allan.
Allan menjelaskan bahwa KCJB jalur Tegalluar-Padalarang rencananya akan diuji coba akhir tahun ini, pada saat pelaksanaan KTT G-20 di Indonesia. Sementara secara keseluruhan, KCJB ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan 2023.
Jenis kereta CR400AF yang akan beroperasi nanti, kata dia, terinsiprasi dari sejumlah identitas Indonesia yaitu komodo dan batik. Kereta itu akan menjadi transportasi modern dengan teknologi terdepan di Asia Tenggara.
Dalam kesempatan itu, Allan dalam mengajak para mahasiswa untuk turun langsung, mempelajari proses pembangunan KCJB.
"Mumpung masih dalam tahap konstruksi. Upaya ini diharapkan akan menjadi proses pembelajaran dan alih teknologi agar di masa datang Indonesia dapat melakukan kemandirian secara teknologi," katanya.
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah menambahkan, Ia sempat berbincang dengan pihak PT KCIC dan tertarik dengan pembangunan infrastruktur, apalagi proyek KCJB ada di "halaman belakang" ITB.
Baca juga: DBMPR Jabar Ungkap Dua Opsi Penyelesaian Macet Gedebage Terkait Akses Tol dan KCIC
"Kita harus menjadi salah satu yang pertama tahu tentang update kereta cepat dan mampu memberikan informasi kepada publik," ujar Reini.
Ia pun menyambut baik ajakan PT KCIC yang memberikan kesempatan kepada ITB untuk terlibat lebih jauh dalam proyek tersebut.
Meski begitu, ia mengakui bahwa dalam pembangunan sebuah megaproyek yang seringkali mencuat selalu ada masalah nonteknis daripada masalah teknisnya sendiri dan itu menjadi tantangan tersendiri.
Seperti diketahui, akan ada empat stasiun di proyek KCJB ini yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Stasiun yang disebut terahir juga berfungsi sebagai depo. Nilai proyek KCJB adalah 6.071 miliar dolar AS yang merupakan patungan antara konsorsium Tiongkok dan Indonesia.
Baca juga: Pembangunan Proyek KCIC Dipercepat, Kini Masuk Tahap Pemasangan Bantalan Rel Beton