DBMPR Jabar Ungkap Dua Opsi Penyelesaian Macet Gedebage Terkait Akses Tol dan KCIC

Ada dua opsi yang dimiliki Pemprov Jabar untuk mengatasi kemacetan di Gedebage.

tribunjabar/syarif abdussalam
Bambang Tirtoyuliono. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki dua opsi untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas di kawasan Gedebage jika Gerbang Tol Gedebage di Tol Purbaleunyi KM 149 dibuka.

Opsi pertama, katanya, adalah pelebaran Jalan Gedebage Selatan antara bundaran Gerbang Tol KM 149 sampai Jalan Gedebage yang menyambung dengan Jalan Soekarno-Hatta.

Opsi ini sudah direncanakan pada 2021, yakni pembuatan Detail Engineering Design (DED)

"Pelebaran Jalan Gedebage Selatan sampai dengan Gedebagenya itu sekitar tiga kilometer. Persoalannya kan kena refocusing Covid-19, makanya kita mendorong mudah-mudahan di APBD Perubahan 2022 ini kita bisa teranggarkan," kata Bambang di kantor dinasnya, Rabu (26/1/2022).

DED ini, kata Bambang, untuk menentukan luas lahan yang akan dibebaskan sampai berbagai hal detail mengenai pembangunan pelebaran jalan tersebut.

Opsi kedua, katanya, adalah membangun jalur khusus, melanjutkan rencana pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road yang minimal menghubungkan Gerbang Tol Purbaleunyi KM 149 dengan kawasan Jalan Soekarno-Hatta.

Untuk selanjutnya, dihubungkan dengan rencana pembangunan BIUTR secara keseluruhan sampai Pasteur.

"Yang kedua, kita berkomunikasi dengan pemerintah pusat juga Pemerintah Kota Bandung untuk mendorong, meneruskan program BIUTR, dalam hal ini sampai dengan ke Jalan Soekarno Hatta dulu dari Bundaran Exit Tol 149," katanya.

Opsi kedua ini, katanya, memiliki permasalahan serupa, yakni mahalnya biaya pembebasan lahan.

Namun demikian, dengan bantuan pemerintah pusat, sangat memungkinkan BIUTR kembali diprogramkan untuk dikerjakan.

"Yang pasti bahwa upaya pemerintah provinsi akan memprioritaskan itu, utamanya yang alternatif pertama. Alternatif yang kedua ini kita juga sedang berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Bandung dan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk kemungkinan melanjutkan program BIUTR," katanya.

Baca juga: Tol Gedebage-Tasikmalaya Akan Mulai Dibangun Akhir Januari 2022, Tol Tasikmalaya-Cilacap Masih 2027

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved