Update Covid-19 di Jabar, 2 Minggu Usai Natal dan Tahun Baru Masih Cenderung Stabil

Sampai 10 Januari 2022, Jabar pun menempati posisi kelima dengan kasus aktif Covid-19 terbanyak di Indonesia

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi virus flu 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dua pekan setelah masa libur Natal dan Tahun Baru, penambahan kasus Covid-19 di Jawa Barat masih cenderung stabil dengan kisaran 10 sampai 36 kasus baru per harinya. Berbeda dengan DKI Jakarta dan Kepulauan Riau yang sempat bertambah sampai ratusan kasus seharinya.

Rinciannya, berurutan dari 1 sampai 10 Januari 2022, di Jabar terdapat penambahan kasus harian sebanyak 18 kasus, 10 kasus, 11, 32, 24, 24, 36, 25, 21, dan terakhir 27 kasus pada 10 Januari 2022.

Sampai 10 Januari 2022, Jabar pun menempati posisi kelima dengan kasus aktif Covid-19 terbanyak di Indonesia, dengan jumlah 510 orang yang masih menjalani isolasi atau perawatan di rumah sakit.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kabupaten Sukabumi Terpapar Covid-19 Virus Omicron, Diisolasi di Wisma Atlet

Sedangkan di urutan pertamanya ada Jakarta dengan 2.140 kasus aktif, Jawa Tengah 1.030 kasus aktif, Kepulauan Riau 741 kasus aktif, dan Lampung dengan 525 kasus aktif atau berarti orang yang masih menjalani isolasi dan perawatan.

Secara keseluruhan sejak awal pandemi pada 2020, di Jawa Barat terdapat 693.813 orang yang sembuh dari Covid-19. Kemudian sebanyak 14.757 orang meninggal dunia karena Covid-19.

Kondisi penambahan kasus Covid-19 yang tergolong landai ini membuat tujuh daerah di Jabar berstatus PPKM Level 1, yakni Kabupaten Cirebon, Ciamis, Pangandaran, dan Purwakarta, serta Kota Sukabumi, Banjar, dan Tasikmalaya. Sisanya 20 daerah menjalani PPKM Level 2.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan angka kasus Covid-19 di Jabar belum mengalami kenaikan signifikan setelah masa libur nataru, bahkan dua pekan setelahnya. Ia mengatakan banyak hal yang menyebabkannya, di antaranya angka vaksinasi di Jabar yang sudah di atas 70 persen.

"Banyak hal (penyebabnya). Karena sudah 78 persen yang divaksin. Juga penerapan prokes lebih baik dan aturan peduli lindungi lebih digalakan di tempat-tempat umum," katanya melalui ponsel, Selasa (11/1).

Dari target vaksinasi Covid-19 di Jabar sebanyak 37,9 juta orang, sebanyak 29,8 juta di antaranya sudah mendapat suntikan dosis pertama atau 78,74 persen. Sedangkan, yang mendapat dosis kedua sebanyak 20,69 juta orang atau 54,59 persen.

Cakupan vaksinasi terbanyak ada di sembilan kota di Jabar, yang pertama adalah Kota Bandung dengan cakupan 97,7 persen, kedua Kota Cirebon sebanyak 94,5 persen, dan ketiga terbanyak adalah Kota Bogor dengan 89,7 persen.

Baca juga: Waspada Infeksi Flurona, Gabungan Covid-19 dan Influenza yang Menyerang Bersamaan, Ini Gejalanya

Mengenai varian Omicron, Nina Susana Dewi mengatakan kini totalnya terdapat 14 warga Jawa Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan varian Omicron.

Empat di antaranya dirawat di RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung, 10 lainnya diisolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta.

Nina mengatakan masyarakat tidak usah panik dengan ditemukannya transmisi lokal atau penularan lokal di Jawa Barat. Sebab, katanya, kebanyakan pasien Covid-19 varian Omicron bergejala ringan.

"Masyarakat jangan panik karena Omicron ini tidak separah Delta. Masyarakat harus tetap 3M saja," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan empat warga Jawa Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron dari penularan lokal telah mendapat perawatan dan isolasi di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan masih melakukan penelusuran riwayat perjalanan keempat warga Jabar tersebut. Namun yang jelas, katanya, semua kasus Omicron awalnya berasal dari perjalanan luar negeri.

"Belum ada laporan eta ti mana kumaha, tapi yang namanya Omicron semua bocornya dari bandara atau perbatasan. Nanti dilapori sumber palaporannya," katanya di sela kunjungan kerja di Tol Cisumdawu, Sumedang, Senin (10/1).

Menurut Ridwan Kamil, keempat orang yang dinyatakan positif Omicron dari penularan lokal ini sudah mendapat perawatan di RSUD Al Ihsan. "Iya di Al Ihsan, ada empat orang," katanya.

Sejak awal, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jabar selalu siaga menghadapi ancaman Omicron di Jawa Barat. Caranya tetap sama seperti penanganan saat varian Delta menyebar, yakni protokol kesehatan, pemerintah melakukan 3T dan masyarakat melakukan 5M.

"Dari awal juga kita selalu siaga. Kalau ada sudah masuk ke penyebaran lokal apapun itu, apa yang sudah kita pengalaman selama Delta kita praktekkan. Per hari ini penularannya (Covid-19), masih terkendali karena jumlah laporan masih di bawah 50-an," katanya.

Baca juga: Inilah 5 Vaksin Booster Berizin BPOM, Berikut Efek Samping Vaksin Covid-19, Mana yang Lebih Ringan?

Ridwan Kamil mengatakan upaya pencegahan penularan Covid-19 terus dilakukan sampai tingkat pemerintahan terkecil di Jabar. Apalagi, untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron.

"Varian omicron ini memiliki kemampuan penularan lebih cepat. Namun, fatalitasnya rendah, tak seperti varian delta yang sempat membuat sistem serta fasilitas kesehatan terganggu," katanya.

Ia mengatakan kunci utama untuk mencegah penularan ini makin meluas adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat dan pemerintah diminta bersinergi untuk menjaga kondusivitas yang sudah berjalan.

“Kami bersama komite, melakukan perhitungan. 14 hari pasca nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiapkan, pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) delta,” ucap dia.

Ia mengatakan apapun jenis penyakitnya dan variannya, protokol kesehatan jadi yang utama.

"Nama baru yang bingung tapi solusi sama saja, pemerintah ketat 3T, masyarakat tata di 5M. Mengatur irama itu," katanya.

Sebelumnya, Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Labkesda Jabar) telah melakukan pelacakan dan pengetesan terhadap kontak-kontak erat kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Barat.

Belasan orang yang menjalani tes PCR ini sempat melakukan kontak dengan empat warga yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Bandung.

Kepala Labkesda Jabar, Emma Rahmawati, mengatakan hasil pelacakan dan pengetesan kontak erat empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron ini dinyatakan negatif Covid-19.

"Kontak eratnya ada 12, hasilnya PCR negatif," tuturnya melalui ponsel, Senin (10/1).

Baca juga: Kabar Baik, Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 Baru di Majalengka, Segini Pasien Positif Aktifnya

Emma mengatakan penyebaran Covid-19 ini menjadi kasus transmisi lokal varian Omicron yang pertama di Jawa Barat. Sebelumnya, penularan terjadi dari warga yang baru pulang dari luar negeri.

"Betul, itu yang transmisi lokal," katanya.

Emma mengatakan penemuan transmisi lokal varian Omicron ini diketahui melalui pengujian secara whole genome sequencing atau pengurutan genom lengkap.

Emma membenarkan kabar yang menyatakan selain empat orang yang dirawat di Bandung, ada 10 warga Jabar lainnya yang terpapar Covid-19 varian Omicron dirawat di Wisma Atlet Jakarta.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved