Anak Bandung Dibuang di Banyumas

Tiga Oknum TNI Penabrak Handi-Salsabila di Nagreg Segera Disidang, Ini Fakta Lengkap Rekonstruksi

Kasus kecelakaan yang melibatkan tiga oknum TNI yang menewaskan dua sejoli di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, akan segera masuk pada babak baru.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNBANYUMAS/Dok Denpom IV/1 Purwokerto
Tiga oknum TNI penabrak Handi dan Salsabila di Nagreg, Jawa Barat, menjalani rekonstruksi di Jembatan Sungai Tajum, Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Senin (3/1/2022). 

Bahkan menurut Saefudin, tersangka sempat menanyakan apakah ada ambulans di sini.

"Kan saya tak tahu, saya jawab enggak ada di sini, enggak ada ambulans," ujarnya.

Saat kejadian, kata Saeful, korban tak langsung dibawa, sempat menunggu kejadiannya mungkin ada sekitar 10 menit.

"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolong lah bantuin, mau diambil ke rumah sakit saja. Masyarakat tak ada yang hampiri, ya sudah saya naikin," kata dia.

Saeful mengaku, ia hanya kerja di daerah tersebut sehingga tak mengenal korban.

"Setelah mobil pergi, baru banyak yang datang dan ngomong korban itu siapa," ucapnya.

Saefudin tak menyangka, tersangka bukan membawanya ke rumah sakit, melainkan membuang korban di Sungai Serayu, Jawa Tengah.

3. Rekonstruksi di Banyumas

Rekonstruksi kedua digelar di Banyumas, Jawa Tengah pada hari yang sama. 

Lokasi tepatnya di Jembatan Sungai Tajum, Desa Menganti, Kecamatan Rawalo.

Sungai Tajum merupakan anak aliran Sungai Serayu.

TKP kedua ini berjarak sekitar enam jam perjalanan darat dari TKP pertama di Nagreg.

Di lokasi inilah, tiga tersangka membuang jasad Handi dan Salsabila.

Reka adegan di lokasi kedua ini memakan waktu sekitar 20 menit, mulai pukul 14.06 hingga pukul 14.26 WIB.

Sama seperti di lokasi rekonstruksi pertama, rekonstruksi di Jembatan Sungai Tajum ini juga dijaga ketat aparat gabungan dari PM dan polisi.

Dalam reka adegan itu, terungkap tiga prajurit TNI AD datang dari arah selatan (Cilacap) menggunakan mobil pengganti Isuzu Panther warna hitam dengan nopol B 300 Q.

Sampai di tengah jembatan, ketiganya lantas berhenti.

Korban Salsabila lalu dibuang dari sisi barat jembatan dengan posisi kepala terlebih dahulu.

Sementara Handi dibuang di titik yang sama namun dengan posisi kaki terlebih dahulu.

Seperti diketahui kasus pembunuhan Handi dan Salsabila bermula saat kedua korban ditabrak mobil yang dikendarai Kolonel Priyanto dkk pada 8 Desember lalu di Nagreg.

Masyarakat di sekitar lokasi kecelakaan sempat mengira korban akan dibawa ke rumah sakit oleh para pelaku. 

Namun pihak keluarga tak kunjung menemukan kedua korban di seluruh rumah sakit.

Baru pada 11 Desember kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dua lokasi berbeda.

(Tribunnews.com/Daryono/TribunJateng/TribunJabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved