Masuk Musim Hujan, Pemkot Bandung Diminta Tingkatkan Kewaspadaan dan Siaga Hadapi Bencana
Pemkot Bandung diminta meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi kebencanaan seiring dengan memasukinya musim penghujan
Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pohon jenis Angsana setinggi belasan meter dan berusia puluhan tahun tiba-tiba tumbang di Jalan Tamansari Kota Bandung, tepatnya di depan Kebun Binatang Bandung, Senin (18/10/2021) pagi.
Meski tidak menimbulkan korban atas insiden tersebut, namun pohon tumbang tersebut mengakibatkan kerusakan pada salah satu bagian dinding benteng dari Kebun Binatang Bandung, serta membuat arus lalu lintas kendaraan tersendat beberapa saat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan meminta peningkatan kewaspadaan dan antisipasi kebencanaan segera dilakukan oleh Pemkot Bandung, khususnya instansi pemerintah terkait.
Baca juga: Longsor Timpa Rumah di Lembang, Warga Diminta Waspada Bencana Susulan
Hal tersebut, seiring dengan memasukinya musim penghujan, maka intensitas kebencanaan pun berpotensi meningkat.
"Sejak pekan ini Kota Bandung mulai memasuki situasi cuaca ekstrem, dimana hujan kerap turun secara tiba-tiba, bahkan dengan intensitas tinggi dan disertai angin kencang, yang rawan mengakibatkan musibah, seperti pohon tumbang tadi pagi. Oleh karena itu, Pemkot Bandung harus siap siaga dalam mengantisipasi setiap potensi kebencanaan yang mungkin dapat datang secara tiba-tiba," ujarnya saat menghubungi TribunJabar.id, Senin (18/10/2021).
Tedy pun mendorong agar pihak DPKP3 Kota Bandung, agar lebih sering melakukan pemeriksaan dari setiap pohon yang ada di Kota Bandung, khususnya pohon yang sudah berumur dan jenis-jenis rentan tumbang saat diterpa hujan deras dan angin kencang.
"Kita tentunya tidak bisa memprediksi kapan datangnya hujan deras, angin puting beliung, atau fenomena alam lainnya, tapi yang jelas upaya antisipasi harus terus dilakukan oleh DPKP3 Kota Bandung agar musibah serupa tidak terulang, beruntung tidak ada korban atas musibah tadi pagi," ucapnya.
Menurutnya, DPKP3 Kota Bandung seharusnya memiliki data terkait kondisi dari setiap pohon yang berdiri di sisi jalan di Kota Bandung. Maka mengacu dari data itu dan melihat kondisi di lapangan, upaya antisipasi terus dilakukan, seperti memotong bagian dahan dan ranting yang telalu panjang, sehingga berpotensi membahayakan orang atau benda yang berada di bawahnya.
Baca juga: Hampir Seluruh Wilayah Karawang Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspada Banjir
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, selama musim penghujan ini, agar tidak memarkirkan kendaraannya di bawah pohon, papan reklame, dan benda-benda yang rentan rubuh sehingga berpotensi menimpa kendaraan, dan dikhawatirkan menyebabkan jatuhnya korban.
"Jadi setiap pohon harus dicek kondisinya, terutama yang berada di jalan arteri yang memiliki mobilitas aktivitas masyarakat dan kendaraan yang cukup tinggi, seperti di jalan Tamansari, Dago, Supratman, dan jalan arteri lainnya. Selain itu, pohon-pohon yang memiliki dahan dan ranting yang rentan patah, juga baiknya dilakukan pemangkasan sesegera mungkin. Jangan tunggu ada kejadian dulu baru bergerak, dan semua jadi terlambat," ujarnya.
Disamping DPKP3, Tedy pun mendorong agar program-program antisipasi banjir yang dilakukan oleh Dinas PU Kota Bandung selama ini, salah satunya mapag hujan untuk lebih ditingkatkan secara intensif dan masif.
Begitu juga, upaya pencegahan lainnya seperti normalisasi saluran-saluran drainase dan anak-anak sungai Citarum yang kerap terjadi banjir.
"Di musim penghujan ini, kita minta agar tim URC (Unit Reaksi Cepat) Dinas PU harus betul-betul siap siaga, harus dicek dengan baik setiap kondisi baik perencanaan, petugas di lapangan hingga kelengkapan sarana pra sarananya. Pompa dan mobil pompa yang digunakan untuk menyedot banjir selama ini, harus dipastikan berfungsi dengan baik, jangan sampai ada kendala saat akan digunakan," ucapnya.
Tedy menambahkan, selain musibah, musim penghujan juga sangat rentan dengan penularan penyakit seperti Demam Berdarah, Flu, dan lainnya. Hal ini pun perlu peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dari Dinas Kesehatan, khususnya fasilitas layanan kesehatan di kewilayahan.