Kaum Perempuan Afghanistan Mulai Ketakutan, Dipaksa Dijodohkan dan Tinggalkan Pekerjaan
Dia bersembunyi bersama keluarganya, menghapus foto-fotonya dari media sosial jika Taliban sedang mencari target.
Kemudia, membuka galeri di mana dia menampilkan gambar dan lukisannya.
Taliban memiliki sejarah menggunakan syariah untuk menghancurkan seni dan membungkam seniman, katanya.
Dia mengatakan para militan telah mewajibkan burqa hitam di wilayahnya di Kabul.
Baca juga: Palang Merah Internasional Sebut Ribuan Orang Terluka Seusai Taliban Serbu Afghanistan
“Saya telah berjuang untuk kebebasan, saya telah memperjuangkan hak untuk melanjutkan pendidikan saya," ungkapnya.
"Saya telah berjuang selama bertahun-tahun untuk banyak hal kecil yang merupakan agama dan hak asasi manusia, saya melawan ayah dan saudara laki-laki saya,” kata Shahnawaz.
“Tapi hari ini saya duduk di rumah dan melihat pintu dan dinding dengan putus asa," ujarnya.
"Kami bahkan tidak memiliki kebebasan relatif sekarang," tambahnya.
"Semua otoritas kita tergantung pada laki-laki," katanya.
"Mereka memutuskan untuk kita apa pun yang mereka inginkan," ungkapnya.
Dia meminta pejabat AS untuk membantu wanita yang ingin meninggalkan negara itu atau tinggal dan mendapatkan pendidikan.
“Perempuan Afghanistan membutuhkan dukungan,” katanya.
"Jika tidak, semua nilai dalam dua dekade terakhir akan dihancurkan dan semua kerugian akan ditanggung oleh perempuan," urainya. (Serambi/Nur Pakar)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Taliban Mulai Tebar Ancaman ke Wanita Afghanistan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/para-milisi-taliban-menguasai-istana-kepresidenan-afghanistan-setelah-presiden-afghanistan.jpg)