4 Fakta Beras Batu Bantuan PPKM, Saat Karung Dibuka Sudah Bau, Ternyata Ini Penyebabnya
Penemuan beras batu ramai dibicarakan di media sosial. Beras tersebut adalah bantuan sosial PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
2. Kembalikan Beras
Diketahui beras itu diperuntukkan untuk warga yang terdampak PPKM. Uki rencananya mengembalikan beras tersebut ke kantor kelurahan.
"Akan dikembalikan saja, karena memang tidak bagus untuk dikonsumsi," kata dia.
Baca juga: Dinar Candy Jadi Tersangka Setelah Protes PPKM Pakai Bikini, Nikita Mirzani Geleng-geleng Kepala
3. Tujuh Warga Alami Hal Sama
Selain di Pandeglang, beras bantuan tidak layak juga dilaporkan di Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuridamar, Lebak.
Di sana, ada tujuh warga yang melaporkan mendapat beras dalam kondisi rusak dan beraroma tidak sedap.
Laporan beras tersebut diterima oleh pihak desa sejak Rabu (4/8/2021).
"Sudah ada tujuh yang melaporkan, berasnya berwarna kuning, berjamur dan beraroma tidak sedap," kata Sekretaris Desa Lebak Parahiang, Andi Rudiana dikantornya, Kamis.
Andi mengatakan, penemuan beras tidak layak tersebut sudah dilaporkan ke Bulog dan sudah dilakukan pergantian dengan beras baru.
"Sudah diganti tadi pagi, disiapkan 27 karung beras baru untuk mengganti beras yang rusak," kata dia Andi.
4. Penyebab Beras Batu
Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Lebak-Pandeglang Muhammad Wahyudi mengatakan temuan beras tidak layak di Lebak dan Pandeglang berasal dari Bulog.
Beras tidak layak di Lebak itu sudah diganti sedangkan di Pandeglang masih dalam proses.
Ia pun sudah menerima laporan terkait beras batu itu.
Kata dia, Bulog menjadi penyedia komoditi dalam pemberian bantuan beras PPKM tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/beras-bantuan-sosial-ppkm-tidak-layak.jpg)