Stok Oksigen di Beberapa Apotek di Bandung Barat Kosong, 10 Tabung Habis dalam Beberapa Jam Saja
Stok tabung oksigen di sejumlah apotek di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah mulai kosong sejak kasus Covid-19 di daerah ini meningkat.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Stok tabung oksigen di sejumlah apotek di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah mulai kosong sejak kasus Covid-19 di daerah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis.
Kekosongan tabung oksigen berukuran 1 m3 ini terjadi karena sejak beberapa hari yang lalu permintaan kebutuhan oksigen dari keluarga pasien Covid-19 di sejumlah wilayah KBB sangat tinggi.
Apoteker Penanggungjawab di Apotek K24 Padalarang, Firmansyah, mengatakan, kekosongan tabung oksigen tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu setelah pasokan dari distributornya terlambat dan jumlah isi ulang per tabungnya dibatasi.
"Ditambah kebutuhan konsumen banyak banget, stok tabung kami ada 30, tapi saat isi ulang dibatasi hanya 10 tabung. Jadi setiap apotek itu enggak boleh banyak-banyak, makanya sekarang kosong," ujarnya saat ditemui di Apotek K24 Padalarang, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Meski Masih Mencukupi, Stok Oksigen Bagi Pasien Covid-19 di RSUD Bayu Asih Purwakarta Menipis
Ia mengatakan, saat ini dari total 30 tabung yang tersedia di apotek tersebut semuanya sudah kosong karena terakhir mendapat jatah isi ulang dari distributor pada pekan lalu, itu pun hanya 10 tabung.
"Sisa yang 10 tabung pada minggu lalu itu langsung habis hanya dalam waktu beberapa jam. Kebanyakan permintaannya dari keluarga pasien. Kalau dari rumah sakit jarang. Paling kalau ada ambulans yang kehabisan oksigen, tuker tabung di sini," kata Firmansyah.
Hingga saat ini, kata dia, pasokan oksigen dari distributor pengisian ulang oksigen belum normal sehingga tabung oksigen yang ada di apoteknya tak kunjung terisi.
"Kami sudah ngusahain untuk isi ulang, tapi tetap saja susah meskipun kami ngorder setiap hari karena gak menentu. Kadang mereka siap kirim hari ini, tapi ternyata enggak dikirim," ucapnya.
Firman mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak distributor, pasokan oksigen ini sulit didapatkan oleh apotek karena permintaannya tinggi, sedangkan ketersediaannya tidak bertambah.
Hal senada diakui Apoteker Penanggungjawab di Apotek K24 Cimareme, Gugum Mufada, bahwa stok oksigen di apoteknya sudah kosong sejak beberapa pekan yang lalu akibat permintaan dari keluarga pasien Covid-19 sangat tinggi.
"Apalagi sejak satu hingga tiga minggu yang lalu pengirimannya sudah enggak lancar. Biasanya satu minggu itu bisa dua kali pengiriman, kalau sekarang sudah susah, jadi sekarang masih kosong," kata Gugum. (*)