SDN 113 Banjarsari Kota Bandung Tidak Ikut Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Pekan Depan
Dinas Pendidikan Kota Bandung akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai 7 sampai 18 Juni 2021 di semua jenjang dari TK samp
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai 7 sampai 18 Juni 2021 di semua jenjang dari TK sampai pada sekolah menengah pertama di Kota Bandung.
Keputusan ini disambut baik oleh pihak sekolah, salahsatunya dari SDN 113 Banjarsari. Hanya saja, SD yang berada di Jalan Merdeka ini tidak akan mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas.
Baca juga: Disdik Kota Bandung Siap Simulasi PTM Terbatas Pekan Depan, Ini Jumlah Sekolah yang Lolos PTM
Itu lantaran pihak orangtua siswa banyak yang tak mengizinkan anak-anaknya masuk mengikuti kegiatan tatap muka.
"Kota Bandung kan masih zona oranye, terkadang siswa yang datang juga ada yang dari zona merah. Sehingga enggak tahu kan membawa virus atau tidak. Dan kebetulan SDN 113 Banjarsari siswanya banyak, jadi meski 25 persen dari keseluruhan tetap akan ada kelompok atau kerumunan anak," kata Kepala SDN 113 Banjarsari Agustin Aisyah saat dihubungi pada Kamis (3/6/2021).
Meski begitu, ia mengatakan pihaknya telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka tim Satgas Covid SDN Banjarsari, Satgas Covid kurikulum, Satgas Covid kesehatan, dan Satgas Covid keamanan.
"Semua satgas itu dibentuk dari awal untuk persiapan PTM terbatas. Kami bekerja persiapkan segalanya, mulai sarana hingga prasarananya, lalu protokol kesehatannya, seperti fasilitas cuci tangan, spanduk pendukung, video simulasi PTM hingga rambu PTM," katanya.
Baca juga: Sudah Bersiap, 1.361 Calon Jemaah Haji Asal Cianjur Gagal Berangkat Lagi Tahun Ini
Dia juga menambahkan pihak sekolah sudah lakukan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah, serta masih ada beberapa hal yang memang perlu dilakukan pembenahan.
"Tapi kami (SDN 113 Banjarsari) sudah persiapkan semaksimal mungkin untuk bisa lakukan PTM terbatas," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyebut keputusan ujicoba simulasi PTM terbatas ini dilakukan bersama dengan dinas terkait yang telah memantau dan mengevaluasi serta mengecek kesiapan dari satuan pendidikan.
Baca juga: Dua Anak Muda Bandung Sukses Kembangkan Bisnis Roti Hasil Kreasi Seni dan Kuliner
"Dari jumlah 3.523 satuan pendidikan menyatakan siap. Lalu kami saring menjadi 654 sekolah hasil pantauan bersama tim dari kewilayahan kecamatan yang lakukan pemantauan sejak 24 Mei sampai 28 Mei 2021," kata Kepala Disdik Kota Bandung.
Saat ini, Hikmat menambahkan sekolah yang lolos untuk lakukan PTM terbatas sebanyak 237 sekolah dari 23 kecamatan. Sehingga masih menunggu sekolah-sekolah dari tujuh kecamatan yang belum memberikan datanya.
"Satuan pendidikan yang sudah rekomendasi dari kecamatan ialah ketua satgas di masing-masing kecamatan. Indikator sekolah yang bisa lakukan ujicoba ialah mereka yang sudah dapat terapkan protokol kesehatan serta miliki desain belajar baik dari aspek fisik maupun non fisik, serta rekomendasi izin dari orang tua siswanya masing-masing. Jadi orangtua boleh pilih anaknya mau daring atau luring," ujarnya.
Baca juga: Guru Berpakaian Preman Siaga di Alun-alun Palabuhanratu, Cegah Siswa Konvoi Usai Kelulusan
Adapun PTM terbatas, kata Hikmat, diperbolehkan sekitar 10 persen sampai 25 persen, serta dilakukan pembagian waktu alias shif dalam pembelajarannya serta jam pulangnya yang sudah ada panduan dari satuan pendidikan
"Jadi, pada 7 Juni 2021 sudah dimulai simulasi 70 persen ujicoba. Satu shifnya itu 2x60 menit," katanya.