Gempa Bumi
Siapa Asep? Polisi yang Hilang 17 Tahun Lalu saat Gempa dan Tsunami Aceh, Ternyata Masih Hidup
Asep yang dulu berprofesi sebagai polisi dikira meninggal setelah Aceh diguncang gempa dan tsunami 17 tahun lalu.
TRIBUNJABAR.ID - Asep yang dulu berprofesi sebagai polisi dikira meninggal setelah Aceh diguncang gempa dan tsunami 17 tahun lalu.
Ia adalah salah satu korban bencana tsunami yang menyapu Aceh pasca-gempa bumi dangkal bermagnitudo 9,3 yang terjadi di dasar Samudra Hindia.
Bencana yang disebut sebagai gempa terbesar ke-5 dalam sejarah itu terjadi pada 2004.
Baca juga: Bisa Ukur Tingkat Guncangan Akibat Gempa, Bandara di Indonesia Ini Sudah Dilengkapi Intensitymeter?
Di balik bencana yang membawa kesedihan itu, ada kisah baru yang terkuak.
Asep yang sebelumnya hilang dan dinyatakan meninggal ternyata masih hidup.
Ia merupakan polisi berasal dari Palembang.
Saat itu, Asep ditugaskan di Aceh.
Dikutip dari Serambinews, Jumat (19/3/2021), Asep tergabung dalam Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor.
Ia ditugaskan ke Polda Aceh dan bertugas di Poskotis Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Baitussalam, Ipda Safrizal SSos, berdasarkan informasi yang diterima Serambinews, Rabu (17/3/2021).

Pada saat itu Asep masih Bhayangkara Muda dan masih menyandang pangkat Ajun Brigadir Polisi (Abrip) dan lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000.
Dijelaskan pada saat terjadi musibah tsunami dan gempa Aceh pada 2004 itu, Asep sedang melaksanakan tugas di posko pengamanan.
Hal itu berkaitan dengan kondisi Aceh yang masih bergejolak.
Musibah tsunami yang terjadi pada minggu itu menghantam dan menyapu daratan Aceh, termasuk posko Asep.
Tempat bertugas Asep bersama bangunan lainnya rata dengan tanah.