Kapolsek Cantik Tersandung Narkoba, Begini Kronologi Kasusnya Kata Kapolda Jabar
Kapolda Jabar Irjen Achmad Dofiri menerangkan kronologi penangkapan Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Achmad Dofiri menerangkan soal kronologi penangkapan Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi pada Selasa (16/2/2021) oleh Propam Polda Jabar. Penangkapan kapolsek cantik ini pun jadi heboh.
"Terkait dengan barangkali rekan-rekan semua tahu, jadi kemarin kami sedang menangani keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba. Bermula dari adanya satu anggota yang diindikasi menyalahgunakan narkoba lalu kemudian dari anggota Propam melakukan penelusuran," ujar Dofiri di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kamis (18/2/2021).
Dari penelusuran terhadap satu anggota tersebut, ternyata ditemukan keterlibatan anggota yang lain.
"Nah, dari hasil penelusuran itu, cukup memprihatinkan karena ada keterlibatan anggota yang lain. Salah satunya yang sangat kita sesalkan adalah satu Kapolsek yaitu Kapolsek Astanaanyar yang ada di Polrestabes Bandung," ucap dia.
Kemarin, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menyebut ada 12 anggota Polri yang diamankan karena terkait narkoba. Satu diantaranya Kapolsek Astanaanyar.
"Kepada yang bersangkutan kemarin sudah dilakukan pencopotan dari jabatannya sebagai kapolsek. Selanjutnya bersama-sama dengan anggota lain yang terlibat, kami terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan," ucap Dofiri.
Kapolsek Astanaanyar beserta belasan oknum anggota Polri tidak diamankan di hotel saat diamankan Propam Mabes Polri dan Polda Jabar pada Selasa (16/2/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS, Mantan Istri Personel Peterpan dan The Titans Ditangkap Polisi karena Kasus Narkoba
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi Adrimulan Chaniago menerangkan, memang ada sejumlah anggota Polri yang diamankan. Namun, dia tidak menyebut di hotel.
"Yang jelas memang ada pengamanan anggota Polsek Astanaanyar terkait yang diduga melakukan penyalahgunaan narkoba," ucap Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (17/2/2021).
Ia menerangkan soal kronologi awal mula pengungkapan kasus itu.
"Kronologsnya adalah adanya satu pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Propam Mabes Polri. Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar dan seketika itu juga, Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ucap Erdi.
Saat bergerak mencari orang dicurigai itu, propam kemudian melakukan tes urine pada sejumlah anggota yang diperiksa.
"Kemudian dari situ propam mengamankan beberapa orang terus kemudian dilakukan cek urin dan sebagainya. Terus sampai sekarang masih dilakukan pendalaman dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Propam Polda Jabar," ujar dia.
Baca juga: Jadwal Pertandingan AC Milan Hari Ini, AC Milan Tanpa Kekuatan Penuh vs Red Star Belgrade Malam Ini
Dia mengungkap belasan anggota polisi yang dicurigai propam tersebut.
"Totalnya ada 12 (anggota). Termasuk Kapolseknya. Namun, sekarang ini yang jelas masih dilakukan pendalaman oleh Propam Polda Jabar dan pimpinan berkomitmen Polda Jabar khususnya siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba itu akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," kata dia.

Kerap Pakai Kaus dan Celana Jins Bolong, Kapolsek Cantik yang Pakai Sabu-sabu Ini Banyak Fansnya
DITANGKAPNYA Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi bersama belasan anggota polisi lainnya karena diduga menyalahgunakan narkotika mengagetkan orang-orang yang mengenalnya.
Selama ini, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dikenal sebagai polisi yang ramah dan sangat dekat dengan masyarakat.
"Saya kaget sekali mendengarnya. Sulit sekali untuk percaya. Saya benar-benar tidak menyangka," ujar Camat Astanaanyar Syukur Sabar, kepada Tribun saat dihubungi, Rabu (17/2).
Selama ini, kata Syukur, ia kerap berkoordinasi dengan Kompol Y Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi dalam berbagai kegiatan.
"Selama pandemi Covid ini, kami kerap berkeliling mengunjungi warga untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Beliau sangat dekat dengan masyarakat," ujar Syukur.
Tak hanya Syukur, sejumlah warga Astanaanyar juga mengaku terkejut dengan penangkapan Kompol Y.
Di Astanaanyar, warga kerap menyapa Kompol Y dengan sebutan Bunda. Kapolsek selalu hadir jika di Astanaanyar terjadi musibah atau ada kegiatan sosial.
Ulfah (27), warga RW 07, Kecamatan Astananyar Rw 07, bahkan mengaku sangat mengidolakan sosok Kompol Y.
"Saya ngefans banget sama Bunda. Dari awal, saat beliau menjabat kapolsek, saya folow IG-nya. Postingan videonya keren-keren. Sampai ingin ketemu dan foto bareng," ujarnya.
Ulfa juga mengaku tak menyangka. "Semoga Bunda dan anggota lainnya bisa ambil hikmahnya. Semangat Bunda, kami tetap sayang. Bunda sudah banyak berbuat baik untuk Astanaanyar," ujarnya.
Warga RW 07 lainnya mengaku masih berharap bahwa apa yang didengarnya itu bukan sesuatu yang benar-benar terjadi.
Baca juga: Abraham Samad: KPK Perlu Pertimbangkan Usul Hukuman Mati untuk Edhy Prabowo dan Juliari Batubara
"Mudah-mudahan bukan Bunda yang tertangkap. Saya berharap itu cuma hoaks," ujarnya.
"Bunda sing sabar ya. Mudah-mudahan Bunda tetap semangat dan segera bangkit," pesan warga lainnya.
Kompol Y juga dikenal sebagai polisi yang berprestasi. Sepanjang 2015 saja, Kompol Y telah mengungkap 137 kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.
Saat menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar, dia pula yang mengungkap kasus kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019), sekaligus menangkap dua pelakunya.
Untuk mengungkap kasus ini, Kompol Y bahkan sempat menyamar selama tiga hari dan mengikuti jejak pelaku mulai dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.
"Kami mengintai selama tiga hari dan akhirnya berhasil menangkap dua orang berinisial AS dan YA. Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Y, dalam kesempatan wawancara denngan Tribun Jabar, April, dua tahun lalu.
Kompol Y adalah satu-satunya polwan dalam penyamaran tersebut. Dari tangan pelaku, Kompol Y menyita 20 gram kokain senilai Rp 50 juta.
Baca juga: Daftar Sumber Kekayaan Jennifer Jill atau Artis JJ, Ia Tajir Melintir, Kini Tersandung Kasus Narkoba
"Ternyata di wilayah Jabar ada transaksi kokain, selama ini tidak ada," ujarnya.
Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Astanaanyar, Kompol Y juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul. Ia juga sempat menjabat sebagai Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.
Selama bertugas di Res Narkoba, Kompol Y kerap membuat para bandar dan pemakai narkoba terkecoh. Penampilan yang nyentrik, membuat ibu dua anak ini tidak mudah dikenali, apalagi oleh para pelaku narkoba.
"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaus, celana jins bolong, sepatu converse," kata Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi
Nasibnya Berakhir Seperti Ini
Nasib Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi menjadi kelam, setelah dari hasil tes urine terbukti memakai sabu-sabu
Kapolda Jabar Irjen Achmad Dofiri mengganti kapolsek berparas cantik itu pascapenangkapan dugaan penyalahgunaan narkoba.
Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolda Jabar dengan nomor ST/267/II/KEP/2021 yang diterima Tribun pada Rabu (17/2/2021). Surat telegram itu diteken pada 17 Februari.
Petikan putusannya, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi Kapolsek Astana Anyar Polrestabes Bandung Polda Jabar dimutasikan sebagai pamen Yanma Polda Jabar dalam rangka riksa.
Seperti diketahui, sejumlah anggota polisi diamankan Propam Mabes Polri dan Polda Jabar Selasa (16/2/2021) karena dugaan penggunaan narkoba.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago membenarkan informasi yang beredar tersebut.
"Yang jelas memang ada anggota Polsek Astana Anyar yang diamankan terkait diduga menyalahgunakan narkoba," ujar Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Lalu-lalang Setengah Telanjang, Perempuan Ini Akhirnya Mau Berpakaian, Diduga Stress karena Lelaki
Ia mengatakan, penangkapan itu bermula dari pengaduan masyarakat yang disampaikan ke Propam Mabes Polri.
"Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar. Seketika Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ujar Erdi.
Dari penangkapan itu, propam kemudian melakukan tes urin pada mereka yang dicurigai dan hasilnya positif urin.
"Totalnya ada 12 anggota yang diamankan termasuk Kapolsek Astana Anyar," ucap Erdi
Baca juga: Ini Dua Sesar yang Sering Timbulkan Gempa Bumi di Jawa Barat, Selain Sesar Lembang
Nama Kompol Yuni Purwanti kini menjadi sorotan.
Polwan yang menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar itu dikabarkan ditangkap Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jabar.
Ia ditangkap di sebuah hotel di Kota Bandung dan diduga positif narkoba.
Baca juga: Kronologi Kapolsek Astana Anyar dan 11 Polisi Digerebek Propam, Ada yang Ngadu dan Ternyata Positif
Baca juga: KAPOLDA JABAR Irjen Achmad Dofiri Tegas, Polisi Wanita Kapolsek Astana Anyar Bandung Bisa Dipecat
Kompol Yuni sebenarnya polisi yang banyak berkecimpung di dunia pemberantasan narkoba.
Ia pernah bertugas di Bogor dan Polda Jabar.
Tahun 2019 ia mengungkap kasus peredaran kokain di Bogor.
Saat itu menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar.
Sersama sejumlah personel jajaran Polda Jabar, berhasil menangkap dua orang pelaku yang membawa narkotika jenis kokaina atau kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019).
Kompol Yuni mengatakan, bahwa untuk menangkap kedua pelaku tersebut digunakan metode undercover atau menyamar selama tiga hari dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.

"Kami mengintai selama tiga hari dan akhirnya berhasil menangkap dua orang berinisial AS dan YA. Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Yuni, Selasa (9/4/2019).
Ia kemudian mengatakan kronologi penangkapan yang dilakukan oleh polisi. Ia menjadi satu-satunya polwan dalam penyamaran tersebut.
Menurutnya, pada 30 Maret 2019, ia dan sejumlah personel lainnya menangkap AS sekira pukul 16.00 WIB di rumah AS yang terletak di Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Dari tangan AS polisi mendapatkan 20 gram kokain.
Yuni dan anggota polisi lainnya kemudian mengembangkan lagi kasus ini.
Mereka akhirnya bisa meringkus YA di dekat sebuah minimarket di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sekira pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Kapolsek Astana Anyar Sedang Pesta Narkoba, Jaringannya Langsung Diselidiki
Baca juga: BREAKING NEWS Kapolsek di Bandung Diamankan di Hotel Diduga Terkait Narkoba,11 Polisi Juga Ditangkap
Harga dari kokain tersebut dikatakan Yuni ialah Rp 50 juta.
Ia mengatakan bahwa kokain merupakan jenis narkotika kelas atas (high class).
Indikasi awalnya, bahwa kokain tersebut akan diedarkan di wilayah Gunung Putri karena banyaknya vila di daerah tersebut.
"Tapi karena ini narkotika kelas atas dan mahal, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengonsumsi. Ternyata di wilayah Jabar ada transaksi kokain, selama ini tidak ada. Kami masih melakukan pengembangan, pengakuan pelaku bahwa barang tersebut berasal dari Jakarta," katanya.
Saat melakukan penangkapan, Yuni mengatakan timnya mendapat perlawanan secara fisik, tapi prinsipnya, mereka tidak ingin targetnya lepas.
"Ya, biasalah, namanya juga orang, ya, tidak mau ditangkap, tapi kami tidak mau melepas target," katanya.
Kepada Tribun beberapa waktu lalu saat masih menjabat sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul Kompol Yuni Purwanti mengisahkan beberapa proses penangkapan yang dilakukan.
Misalnya ketika ia menjadi Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.
Wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 ini kerap kali mengecohkan para incaran pelakunya.
Penampilan yang nyentrik, membuat ibu dua anak ini tidak mudah dikenali, apalagi oleh para pelaku narkoba.
"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaos, celana levis bolong, sepatu converse," katanya di laman Tribunnewsbogor.com.
"Dibuat enjoy saja, walau tidak pulang, niat kami memberi yang terbaik untuk Polres Bogor, niat tanggung jawab dan keikhlasan bekerja," kata Polwan angkatan 1989 itu.
Walau begitu, sebagai perempuan yang memimpin satuan dan menjaga keluarga, Yuni pun sering berkelahi.
Malah, wanita berparas cantik ini juga sering bertransaksi dengan para bandar narkoba.
"Sering ketemu berdua, pas barangnya sudah dikeluarin langsung kami lakukan penangkapan, sering sekali gontok-gontokan kayak petinju, sampai masuk got malah," ujarnya.
Ditangkap Selasa kemarin
"Totalnya ada 12 anggota. Termasuk termasuk Kapolsek Astana Anyar. Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar sedang didalami," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Saat ini, Kapolsek yang dijabat perwira berpangkat Komisaris Polisi atau Kompol bersama belasan polisi lainnya sedang diperiksa Propam gabungan.
Informasi yang dihimpun, propam mengamankan barang bukti sabu seberat tujuh gram.
Namun ini belum disebutkan oleh Erdi.
"Barang bukti tidak ada. Tapi, ada satu kasus yang ditangani oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar yang satu kasus awalnya, itu memang ada barang buktinya. Tapi yang di polsek itu tidak ada dan kebetulan ada beberapa orang yang positif setelah dicek urinenya, ini yang akan didalami," ucap Erdi.