Gempa Bumi di Jabar

Ini Dua Sesar yang Sering Timbulkan Gempa Bumi di Jawa Barat, Selain Sesar Lembang

Selain Sesar Lembang, ada dua sesar yang juga aktif dan sering menimbulkan gempa bumi di wilayah Jawa Barat.

Editor: Hermawan Aksan
jurnal.unpad.ac.id
Gambaran patahan atau sesar di Jawa Barat, ada Sesar Lembang sampai Sesar Baribis. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berikut ini paparan tentang Sesar Lembang, yang memiliki potensi melepaskan energi yang bisa menimbulkan gempa megathrust hingga 7,2 skala Richter.

Patahan ini membentang sejauh 29 kilometer, memanjang dari Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, hingga Jatinangor, Kabupaten Sumedang.  

Selama periode Mei 2010 hingga Desember 2011, terdeteksi setidaknya sembilan kali gempa bumi di patahan Lembang ini. 

Baca juga: Pulau Kalimantan Jadi Pulau yang Paling Aman dari Gempa di Indonesia, Ini Alasannya

Baca juga: Belajar dari Jepang, Indonesia Rupanya Punya SNI Bangunan Tahan Gempa, Ini Standarnya

Selain Sesar Lembang, ada dua sesar yang juga aktif dan sering menimbulkan gempa bumi di wilayah Jawa Barat.

Dua sesar itu adalah Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik.

Sukabumi menjadi wilayah yang paling sering diguncang gempa bumi akibat aktivitas kedua sesar tersebut.

Sesar Cimandiri ini letaknya di sebelah timur Sesar Citarik.

Sesar Citarik

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono beberapa waktu lalu menerangkan bahwa Sesar Citarik memiliki orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang tersegmentasi melalui Pelabuhanratu, Bogor, hingga Bekasi.

"Sesar ini masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser/mendatar mengiris (sinistral strike slip)," jelasnya.

Lempeng tektonik yang ada di bumi berpengaruh terhadap gempa bumi di Indonesia
Lempeng tektonik yang ada di bumi berpengaruh terhadap gempa bumi di Indonesia (USGS)

Sesar Cimandiri

Adapun Sesar Cimandiri, kata Daryono, memiliki orientasi timur timur laut-barat barat daya, memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Pelabuhanratu sampai Gandasoli. Sesar ini cukup aktif dengan mekanisme sama dengan Sesar Citarik.

Sejarah gempa menunjukkan bahwa baik Sesar Cimandiri maupun Sesar Citarik sama-sama sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa yang merusak di wilayah Kabupaten Sukabumi, yakni pada tahun 1879, 1900, 1912, 1969, 1973, 1982, 2000, 2011, 2012, dan 2020.

Bahkan gempa yang terjadi pada 12 Juli 2000 dengan magnitude M 5,4 dan M 5,1 menyebabkan lebih dari 1.900 rumah rusak di Cidahu, Cibadak, Parakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikidang, dan Kabandungan.

"Sementara itu gempa di Kalapanunggal pada 11 Maret 2020 dengan magnitudo M 5,1 lalu merusak lebih dari 760 rumah," ucap Daryono.

Baca juga: Terekam Kamera TV, Kylian Mbappe Ancam Jordi Alba: Saya akan Membunuhmu di Jalanan!

Baca juga: Daftar Sumber Kekayaan Jennifer Jill atau Artis JJ, Ia Tajir Melintir, Kini Tersandung Kasus Narkoba

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved