TERNYATA, Masih Ada Orang Tak Percaya Covid-19 Itu Nyata, Tim Velox BIN Gelar Sosialisasi Prokes
Ternyata masih ada masyarakat yang tak percaya Covid-19 itu ada. Hal itu dikatakan Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) di Balai Kota Bandung.
Laporan Wartawan TribunJaba.id, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ternyata masih ada masyarakat yang tak percaya Covid-19 itu ada.
Hal itu dikatakan Tim Velox Badan Intelijen Negara (BIN) di Balai Kota Bandung saat sosialisasi protokol kesehatan kepada pegawai negeri sipil (PNS), Senin (15/2/2021).
Tim Velox BiN tak hanya memberi penyuluhan tapi melakukan penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung.
"Kesbangpol menjadi sasaran penyemprotan dan penyuluhan karena sebagai lembaga yang berhubungan dengan publik, " ujar Ketua Tim Velox Pejaten BIN, Sisilia, di sela-sela kegiatan.
Sisilia mengatakan, BIN sejak munculnya Covid-19 berkeliling daerah menggelar kegiatan pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona itu.
Menurut Sisilia, sasaran penyemprotan dan edukasi di fasilitas-fasilitas umum karena banyak masyarakat berkumpul termasuk tempat ibadah, sekolah, kampus, dan taman.
Baca juga: Begini Penjelasan Kades Terkait Pasutri di Sumedang yang Viral karena Tinggal di Saung Tengah Sawah
Baca juga: Calon Penumpang Kereta Api Dilarang Berangkat Kalau Positif GeNose Test, Begini Nasib Tiketnya
Sisilia berharap, edukasi ke ASN Kesbangpol bisa disampaikan kembali kepada masyarakat.
Menurut Sisilia, edukasi disampaikan dokter memberikan pemahaman dan informasi yang benar terkait Covid-19 karena masih banyak berita hoaks terkait Covid-19 dan vaksinasi.
"Tugas BIN memberikan pemahaman yang benar agar masyarakat tidak panik dan takut menghadapi Covid-19," ujarnya.
Sisilia mengatakan, hampir setahun melakukan kegiatan penyemprotan dan edukasi, banyak perubahan dari masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan zona merah berkurang.
Namun, masih ada masyarakat yang tak percaya ada Covid-19 karena mereka belum mengalaminya.
Baca juga: MITOS, Jangan Mengeluhkan Kondisi Jalan yang Gelap Tertutup Kabut di Jalan Maniis-Panjalu
"Masyarakat yang menilai edukasi dan penyemprotan mengada-ada, padahal Covid ada dan nyata," ujarnya.
Sisilia berharap masyarakat tetap pakai masker. Jika mengenakan masker kesehatan, masa pakai paling lama empat jam lalu dibuang. Sedangkan masker kain cukup lima jam harus dicuci.
"Cuci tangan selama 20 detik setelah kegiatan dan selalu jaga jarak serta hindari kerumunan," pinta Sisilia. (*)