Ular Besar Lilit Orang dari Bekasi Lalu Membawanya ke Alam Gaib, Diperlihatkan Uang dan Perhiasan

Lokasi pesugihan yang diketahui sebagai sarang siluman ular perempuan di Kabupaten Kuningan, sering didatangi warga.

Editor: Giri
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Subandi (71) saat ditemui di rumahnya di lingkungan Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Senin (1/2/2021). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Lokasi pesugihan yang diketahui sebagai sarang siluman ular perempuan di Kabupaten Kuningan, sering didatangi warga.

Tempat pesugihan itu terletak di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigigur, Kuningan.

Tempat persugihan itu sudah lama tidak memiliki kuncen alias juru kunci.

“Ceritanya begini, sewaktu ada yang ngipri (perugihan), ya orang Bekasi. Orang tersebut bercerita saat melakukan ritual itu dililit ulat berukuran besar dan diajak ke alam gaib (kerajaan siluman) dan di sana diperlihatkan uang dan perhiasaan. Kayak begitu,” kata Subandi (71), seorang warga setempat, saat ditemui di kediamannya lingkungan Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan.

Meski lokasinya mistis dan dipercaya sebagai tempat siluman ular perempuan, tapi malah tidak pernah sepi dan selalu dikunjungi warga dari berbagai daerah.

Subandi mengatakan, lokasi pesugihan tanpa kuncen itu tidak jauh dari Makam Mbah Pawenangan, Mbah Guru, Makam Jaelani Abdul Kodir.

Subandi merupakan pemilik lahan persawahan yang tak jauh dari lokasi ngipri alias pesugihan tersebut.

Tambah 50 Tempat Tidur, Okupansi Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di Kabupaten Bandung Jadi 70 Persen

Gugatan Deden kepada RE Koswara Dianggap Cederai Nilai-nilai Sosial dan Hukum Agama, Diminta Dicabut

“Ya, lokasi di sana memang terdapat istilah saya ngomong itu, ada yang putih dan ada yang hitam. Dan tempatnya sama di sekitar makam leluhur kampung sini,” katanya.

Mengenai ritual dalam lokasi pesugihan tersebut, Subandi tidak mengetahui persis bagaimana tindak-tanduk warga yang melakukan ritual.

“Oh, saya enggak berwenang dan tidak tahu ritualnya seperti apa dan bagaimana,” ujarnya.

Mengenai orang dari Bekasi yang yang dibawa ke alam gaib, Subandi mengatakan, tidak lantas menerima uang tunai yang sebelumnya diperlihatkan dalam dunia gaib saat ritual.

Terkait Vaksinasi, Wakil Gubernur Jawa Barat: Tolong Hentikan Upaya Menakut-nakuti Masyarakat

Hasil di Labkesda Bandung Positif Covid-19 Tapi di Lab Lain Negatif, Anggota Dewan: Kami Pertanyakan

“Intinya, orang Bekasi itu disuruh pulang dan harta yang diinginkan sudah terkirim. Dari kejadian itu, orang Bekasi tidak lagi ke sini dan enggak tahu kabarnya bagaimana,” ujarnya.

Saat ada warga nekat mendatangi lokasi pesugihan, kata Subandi, ia mengaku tak berhak untuk mengatur atau melarang apa paun terhadap warga yang datang.

“Tapi kebanyakan itu sering diingatkan tentang menjaga kebersihan lingkungannya saja,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved