Vaksin Sinovac Bertulis Only for Clinical Trial Beredar Secara Berantai, Ini Penjelasan Bio Farma
Bio Farma mengklarifikasi kabar yang beredar di media sosial dan pesan berantai WhatsApp.
Hasil dari proses sertifikasi LPPOM MUI ini akan disampaikan ke Komisi Fatwa MUI.
“Nanti komisi fatwa yang akan menentukan halal-haram,” kata Bambang.
Soal disebut ada kandungan boraks dan formalin
Mengenai informasi yang menyebut vaksin Sinovac ada kandungan boraks dan formalin, Bambang menegaskan, vaksin Sinovac sama sekali tidak mengandung bahan pengawet.
“Boraks buat apa? Formalin buat apa? Sama sekali tidak mengandung pengawet," kata dia.
Vaksin Sinovac berisi virus inactivated, terdapat pula adjuvant, yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenisitas.
Vaksin juga mengandung buffer untuk menjaga stabilitas.
Bambang mengatakan, untuk mendapatkan izin edar, maka seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan vaksin telah diketahui oleh BPOM.
Dengan demikian, ketika izin edar keluar, maka jaminan mutu, keamananan, dan khasiat telah diberikan oleh BPOM.
Klaim link FDA
Adapun terkait pesan beredar yang disebut bersumber dari laman FDA, Kompas.com telah melihat isi link laman tersebut.
Link itu sama sekali tidak membahas mengenai vaksin Sinovac.
Jangan khawatir
Ketika dilakukan proses vaksinasi, maka ada yang disebut dengan fase 4 post marketing surveillance atau disebut pula pharmacovigilance.
Pharmacovigilance ini, kata Bambang, akan memantau Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) selama program vaksinasi berlangsung.